This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

naruto

naruto

naruto

Selasa, 05 Juni 2012

Komunikasi

Cross-cultural Communication

Thursday, October 27, 2011
Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya dalam Bisnis

Semakin maraknya komunikasi lintas budaya tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dan itu juga semakin terbukanya kesempatan masuknya berbagai kegiatan bisnis dari suatu Negara ke Negara lain sehingga menjadikan komunikasi lintas budaya menjadi sesuatu yang penting di jaman sekarang ini.

Disamping itu, mengingat bahwa komunikasi lintas budaya berarti berhubungan dengan Negara lain yang memiliki hokum, adat istiadat, budaya, nilai kepercayaan yang berbeda – beda tentu nya akan ada kendala dalam melakukan komunikasi lintas budaya dalam bisnis.

Sebenarnya Indonesia sekarang ini pun sudah dalam era globalisasi dimana berhubungan penuh dengan Negara luar, contohnya semakin maraknya fastfood seperti Mc’Donald dan KFC, dan softdrink seperti coke. Agar hubungan dengan Negara lain tetap harmonis dan bisnis berjalan lancar, maka komunikasi lintas budaya akan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menjaga kehangatan suatu hubungan bisnis lintas Negara.

Ccara untuk mempelajari komunikasi lintas budaya adalah dengan mempelajari budaya Negara yang akan diajak kerjasama.

Ketika seseorang atau suatu perusahaan akan menjalin hubungan kerjasama dengan Negara lain,maka ia akan dapat berkomunikasi efektif bila mempelajari budaya Negara tersebut.

Contohnya : Jangan member hadiah alcohol pada orang Arab,di Spanyol berjabat tangan sampai tujuh kali dan bila menghentikan sebelum itu maka dianggap penolakan sedangkan di Prancis berjabat tangan cukup sekali ayunan tangan saja.Juga harus mempelajari bagaimana adat istiadat masyarakat Negara tersebut, konsep waktu, cara berpakaian

Selain dari sifat dan fisik luar, juga harus tahu budaya bisnis Negara lain yang kita tuju. Contohnya orang Amerika bila bernegoisasi bisnis, mereka lebih melihat langsung tujuan bisnis dan memegang teguh system kepercayaan, orang China dan Jepang lebih suka untuk mengenal kehidupan pribadi terlebih dahulu

Tapi di masa yang akan datang,kemungkinan dari budaya ini bisa berubah karena sifat dari kebudayaan adalah dinamis, budaya ini akan berubah dari waktu ke waktu.

Komunikasi Antar Budaya

Etika Bisnis

Sebuah organisasi bisnis haruslah bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan. Bisnis yang tidak didasari etika yang benar hanya akan menjadikan manusia makin serakah dan memeras manusia lain yang tidak berdaya
Senin, 27 Februari 2012
komunikasi antar budaya
Setelah membaca bab ini, pembaca diharapkan mampu:

1. Memahami pentingnya komunikasi antarbudaya

2. Memahami model komunikasi antarbudaya

3. Menganalisis perbedaan budaya

4. Menganalisis hambatan komunikasi antarbudaya

5. Memahami adanya reaksi etnosentris dalam komunikasi antarbudaya

Beberapa istilah penting:

budaya (culture) konsep waktu

nilai (value) konsep jarak personal

subbudaya (subculture) konteks budaya

subkelompok menyimpang (deviant subculture) korespondensi

komposisi pesan pemasaran

nilai dan status etnosentris

Mengapa komunikasi antar budaya semakin siginifikan untuk dibahas dalam konteks komunikasi bisnis? Perkembangan teknologi dan transportasi telah mengakibatkan meningkatkan mobilitas tenaga kerja, modal, bahan baku, mesin, dan barang maupun jasa. Peningkatan mobilitas tersebut berdampak pada peningkatan interaksi antar manusia. Hal inilah yang menyebabkan pembahasan komuniksi antar budaya semakin signifikan untuk dibahas dalam konteks komunikasi bisnis. Pengrajin tempe di pedesaan menggunaan bahan baku kedelai dari Amerika, penjual “gorengan” menggunakan terigu juga dari Amerika, demikian pula pengrajin batik menggunakan bahan baku kain dan pewarnaan dari cina. Sebaliknya, pengrajin topeng batik dari Krebet, Bantul memasarkan produknya sampai ke Jepang, Belanda, dan Amerika.

1. PENTINGNYA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Budaya didefinisikan sebagai sejumlah asumsi penting yang dianut oleh anggota suatu masyarakat tertentu (Noe et. all: 1984). Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian orang, dan tidak dimiliki oleh sebagian yang lain. Budaya dimiliki oleh seluruh manusia, hanya saja antara budaya satu dengan budaya lain ada aspek-aspek yang berbeda dan ada aspek-aspek yang sama. Dari beberapa aspek yang sama, seperti dalam hal bahasa, seringkali masih tetap menimbulkan perilaku yang berbeda. Oleh karena itu untuk memudahkan hubungan antarbudaya dan mengurangi distorsi-distorsi, para pihak yang terlibat dalam komunikasi antar budaya perlu memahami budaya pihak lain.

a. Budaya yang Berbeda di Tempat Kerja

Karena adanya interaksi dengan karyawan asing atau interaksi dengan karyawan dari satu negara tetapi dengan budaya yang berbeda, menyebabkan adanya budaya yang berbeda di tempat kerja. Sebagai contoh, Yulies seorang karyawan general Electric Sleman Yogyakarta dari suku Jawa (budaya Jawa), di perusahaan itu ia akan berinteraksi dengan Sitorus dari Batak yang menganut budaya batak. Budaya keduanya berbeda, di mana Sitorus relatif lebih berterus terang, berbicara dengan volume lebih keras, dan sulit dibedakan antara marah dengan bercanda. Sedangkan Yulies dari budaya Jawa kurang berterus terang dan berbicara dengan volume lebih pelan. Contoh lain Yayuk karyawan P & G Jakarta, dengan demikian Yayuk harus berkomunikasi dengan rekan kerjanya yang berasal dari Amerika. Dalam hubungan kerjanya, seperti dalam rapat, diskusi, pembuatan laporan, kooordinasi akan terjadi perbedaan bahasa. bahkan ketika perbedaan bahasa sudah dapat diatasi, ia masih menghadapi perbedaan budaya.

Pada perusahaan multinasional, perusahaan mempekerjakan dan mentransfer karyawan dari berbagai negara, kecenderungan munculnya hambatan komunikasi semakin besar. Apa yang perlu dipersiapkan seorang pekerja yang bekerja di perusahaan multinasional? Pertama, harus memahami bahasa yang dipahami oleh karyawan lain. Dengan menggunakan bahasa yang saling dipahami oleh komunikator (sender) maupun oleh komunikan (receiver), proses komunikasi akan berjalan lancar. Pemahaman budaya yang dipahami oleh karyawan lain ini biasanya menggunakan bahasa Inggris. Namun demikian, akhir-akhir ini dengan banyaknya perusahaan dari Jepang, Korea dan China yang masuk ke Indonesia, untuk perusahaan-peruhsaan tertentu mensyaratkan calon untuk menguasai bahasa Jepang, Korea, atau China.

Selain bahasa, yang perlu dipersiapkan yaitu pemahaman budaya. Sebaiknya setiap pekerja berusaha sendiri untuk memahami budaya dari rekan kerjanya, sehingga dapat membantu kelancaran kerja. Namun demikian, dari pihak perusahaan seharusnya juga ikut berperan, misalnya dengan membuat suatu program yang memungkinkan karyawan saling memahami budaya rekan kerja lainnya. Misalnya membuat program pertukaran karyawan antarcabang dengan budaya yang berbeda.

Selain berbeda dalam bahasa dan budaya, karyawan di tempat kerja akan berbeda dalam hal fisik, usia, jenis kelamin, status sosial, dan pendidikan. Faktor-faktor ini akan me0nyebabkan munculnya perbedaan cara pandang seseorang terhadap lingkungannya. Dalam kaitannya dengan komunikasi bisnis, faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap pesan bisnis.

b. Terjadinya Pasar Global

Bagi para pelaku bisnis dunia semakin mengecil dan batas-batas negara semakin kabur. Perusahaan semakin mudah dan cepat dalam melakukan ekspansi, baik dalam hal ekspansi konsumen, pencarian bahan baku, maupun dalam menjalin kerja sama dengan mitra maupun dengan pesaing. Dalam kondisi seperti ini transaksi luar negeri menjadi semakin penting, terutama untuk perusahaan yang pasar luar negerinya jauh lebih besar dibanding pasar dalam negeri. Contohnya Nestle, perusahaan makanan dan minuman dari Swiss. Pasar dalam negeri Swis sangat kecil, karena hanya terdiri dari beberapa juta penduduk saja. Belum lagi pasar yang sekecil itu juga diperebutkan dengan perusahaan-perushaaan lain yang menjual produknya ke Swis.

Berkurangnya halangan memasuki pasar juga akan memperluas arena perdagangan internasional. Misalnya, China semakin terbuka, sehingga banyak barang dan jasa keluar dan masuk China. Masyarakat dunia tidak hanya mengenal China dari peralatan dan barang-barang yang padat karya dan menggunakan teknologi rendah, tetapi sekarang ini sepeda motor China sudah banyak dijumpai di Indonesia. Disamping itu, masyarakat China sendiri sudah dapat menikmati produk-produk luar negeri seperti Humberger, Pizza, dan makanan olahan atau makanan cepat saji dari luar negeri. Menurunnya halangan perdagangan secara umum menjadi salah satu faktor percepatan operasi perusahaan secara global, yang pada akhirnya akan meningkatkan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan budaya asing.

Gambaran lain meningkatnya kebutuhan komunikasi dengan budaya asing adalah berpindahnya kantor pusat suatu perusahan ke luar negeri. Contohnya kantor pusat Soedarpo Corporation yang berpindah dari Jakarta ke Singapura. Karyawan yang bertugas di Indonesia sudah perlu memahami komunikasi dengan budaya asing, khususnya Singapura. Selain itu juga harus berkomunikasi dengan pemasok dan konsumen dari negara-negara lain.

Beberapa perusahaan yang memasuki pasar luar negeri dengan ekspor atau membuka cabang di luar negeri atau mengadakan afiliasi dengan perusahaan di luar negeri. Operasi perusahaan-perusahaan di atas melampaui batas-batas negara, sehingga karyawan dari perusahaan-perusahaan di atas akan berinteraksi secara globa. Pada perusahaan-perusahaan seperti ini, menjadi keharusan untukn memahami budaya asing. Mereka berinteraksi dengan orang dari berbagai negara, agama, adat, dan budaya.

Bahkan pada perusahaan dengan skala lokal, misalnya “Mirota batik” tidak terlepas dari adanya hubungan dengan budaya asing, di mana mereka menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Demikian pula para pengrajin kecil yang awalnya sudah ”mati suri” dengan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia, mereka kedatangan tamu-tamu luar negeri seperti Belanda, Jepang, Jerman, dan menerima tawaran kerja sama dengan perusahaan asing.

c. Angkatan Kerja dari Berbagai Budaya

Dengan perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi, mobilitas tenaga kerja semakin meningkat. Mobilitas tenaga kerja bukan hanya mencakup skala lokal saja, tetapi juga nasional, dan bahkan internasional. Pada satu perusahaan akan ditemukan tenaga kerja dengan berbagai budaya. Sebagai contoh suatu perusahan dengan skala lokal seperti BPD DIY, tenaga kerja yang ada didalamnya selain dari DIY dan Jawa Tengah ada yang berasal dari Nias, Bangka, Palembang, Batak, Jawa Barat dan lain-lain.

Dalam skala yang lebih luas, seperti perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, maka interaksi yang terjadi bukan hanya dengan budaya asing yang ada dalam skala nasional saja. Perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia pada umumnya akan mengirim tenaga kerja dari kantor induknya ke Indonesia. Sebagai contoh perusahaan minyak Cuvpec dari Australia akan mengirimkan beberapa stafnya di Indonesia. Dengan demikian komunikasi yang terjadi di perusahaan Cuvpec Indonesia mencakup karyawan dari Indonesia yang juga terdiri dari berbagai budaya dan komunikasi antara karyawan Indonesia dengan karyawan yang berasal dari Australia.

Demikian pula pada perusahaan yang pemiliknya adalah asing seperti Sari Husada yang sebagian sahamnya dimiliki olerh Nestly dari Swiss. Komunikasi antar budaya dapat terjadi secara internal diantara karyawan di dalam perusahaan yang disebabkan karyawannya berasal dari berbagai budaya yang ada di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Batak, Dayak, dan bahkan dengan budaya asing. .

Selain komunikasi internal seperti dijelaskan di atas, karyawan juga berinteraksi dengan orang-orang dari luar perusahaan tempat mereka bekerja yang disebut dengan komunikasi eksternal. Karyawan akan berkomunikasi dengan berbagai pihak eksternal perusahaan seperti dengan konsumen, pemasok, investor, pesaing dan pemerintah. Pihak eksternal ini dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda, dan bahkan berhubungan dengan perusahaan dengan kepentingan yang berbeda. Agar komunikasi dapat berjalan lancar, karyawan perlu memahami perbedaan budaya dari berbagai pihak eksternal tersebut untuk selanjutnya menentukan bagaimana harus berkomunikasi dengan mereka.

2. DASAR-DASAR KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Dalam kehidupannya sesesorang seringkali tidak hanya mempunyai satu budaya saja, namun lebih dari satu budaya. Pada umumnya seseorang menganut budaya yang berlaku di dalam masyarakat luas, namun karena seseorang dalam hidupnya menjadi anggota berbagai kelompok maka ia akan menganut budaya di kelopok itu seperti kelompok etnik, kelompok agama, kelompok profesi, dan bahkan kelompok yang berhubungan dengan hobi. Seluruh anggota suatu budaya mempunyai asumsi yang sama dalam hal cara berpikir, cara berperilaku, cara berkomunikasi dan penilaian tentang baik buruk.

Budaya satu akan berbeda dengan budaya lain, meskipun tingkat perbedaan antar budaya ini dapat sangat jauh namun dapat pula relatif sama. Ada beberapa hal berbeda, namun da hal-hal lain yang relatif sama. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, seseorang perlu memahami perbedaan budaya dan menghidari sifat etnosentris yaitu kecenderungan untuk menilai budaya lain berdasar nilai, standar, dan perilaku yang ada dalam budayanya.

Komunikasi bisnis antarbudaya akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi bisnis dalam suatu perusahaan, yang mana diantara para pelaku komunikasi ini terdapat perbedaan budaya. Pembahasan diawali dengan pemahaman budaya asing, hambatan bahasa, dan reaksi etnosentrik.

a. Pemahaman Budaya Asing

Semua manusia menganut budayanya sendiri-sendiri. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai, dan mengusahakan sesuatu yang layak dicapai menurut budayanya (Mulyana & Rakhmat: 18). Budaya tercermin dalam pola-pola bahasa, objek materi, persahabatan, kebiasaan makan, praktek komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan politik ekonomi, dan teknologi. Dari sini muncul orang Filipina berbahasa Tagalog, ada rumah Joglo dari Jawa, ada orang makan daging ular, ada orang menghindari minuman keras, dan ada kebiasaan mengubur orang yang meninggal. Dari bentuk-bentuk di atas, digunakan manusia untuk melakukan penyesuaian diri dengan budaya tertentu.

Budaya secara pasti mempengaruhi seseorang sejak dalam kandungan hingga meninggal dunia, bahkan perlakuan setelah meninggalpun masih dipengaruhi oleh budaya. Lebih dari itu, budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan, karena budaya menentukan siapa berbicara dengan siapa, tentang apa, bagaimana orang melakukan coding pesan, makna yang dimiliki untuk pesan tertentu, dan kondisi-kondisi untuk mengirim, memperhatikan, dan menafsirkan pesan. Seluruh perilaku seseorang ditentukan oleh budaya di mana orang tersebut berada.

Dalam suatu budaya biasanya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture). Subbudaya adalah suatu komunitas rasial, etnik, regional, ekonomi atau sosial yang memperlihatkan pola perilaku yang membedakan dengan subbudaya lainnya dalam suatu budaya atau masyarakat yang melingkupinya (Mulyana & Rakhmat: 19). Sebagai contoh, dalam budaya Indonesia terdiri dari subbudaya Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Dayak, Sasak dan lain-lain. Di Amerika Serikat subbudayanya terdiri dari imigran asal Timur, kelompok Yahudi, kaum miskin perkotaan, para penganut Hindu, kelompok mafia dan lain-lain.

Selain subbudaya seperti dijelaskan di atas, ada juga suatu kelompok masyarakat lain yang tidak memenuhi kriteria untuk disebut sebagai subbudaya, tetapi mempunyai ciri yang mencolok dari subbudaya yang telah ada. Kelompok masyarakat ini disebut subkelompok menyimpang (deviant subculture) (Mulyana & rakhmat: 19). Contoh subkelompok ini adalah kaum homoseks, para germo, kelompok pelacur, para pecandu obat bius, dan sekte agama yang dilarang. Ciri utama subkelompok ini adalah nilai-nilai, sikap, dan perilakunya bertentangan dengan nilai-nilai, sikap, dan perilaku mayoritas masyarakat itu. Mereka biasanya juga mempunyai bahasa atau istilah-istilah yang hanya dipahami oleh kelompoknya sendiri.

Setiap subbudaya atau subkelompok merupakan suatu entitas sosial yang merupakan bagian dari budaya dominan. Subbudaya dan subkelompok tersebut bersifat unik dan menyediakan seperangkat pengalaman, latar belakang, nilai-nilai sosial, dan harapan bagi anggota-anggotanya yang tidak dapat diperoleh dari budaya dominan. Dengan demikian komunikasi antara orang-orang dalam suatu budaya dominan yang nampaknya serupa, ternyata ada perbedaannya juga. Karena mereka mempunyai perbedaan-perbedaan dalam nilai, sikap, latar belakang, dan pengalaman.

Dalam kehidupan masyarakat terdapat banyak ragam budaya. Budaya yang paling dipahami adalah budaya yang dianut oleh orang-orang yang hidup bersama kita. Orang yang hidup di Indonesia secara umum akan memahami budaya Indonesia dengan lebih baik dibanding dengan orang dari luar Indonesia. Lebih itu dikenal pula kelompok etnik, yang sering disebut budaya daerah. Masyarakat yang hidup atau bertempat tinggal di Jawa Tengah dan Yogyakarta akan memiliki budaya Jawa, sedang mereka yang tinggal di Sumatera Barat akan memiliki budaya Minang. Selain itu dikenal kelompok-kelompok agama, profesi, dan kelompok-kelompok masyarakat lain yang mempunyai bahasa dan kebiasaan tertentu.

Budaya yang dimiliki olah masyarakat seperti dijelaskan di atas, dapat mempengaruhi komunikasi dengan berbagai cara. Secara umum budaya mempengaruhi komunikasi melalui: stabilitas, kompleksitas, komposisi, dan penerimaan (Bovee & Thill: 59).

· Stabilitas

Kondisi budaya dapat stabil namun dapat pula berubah, dan perubahan yang terjadi dapat perlahan atau tiba-tiba. Stabil tidaknya budaya masyarakat akan mempengaruhi cepat lambatnya proses pengiriman dan penerimaan pesan. Masyarakat Jawa yang hidup dalam budaya yang relatif stabil akan lebih lambat dalam mengirim maupun menerima pesan. Berbeda dengan masyarakat Jakarta, mereka lebih cepat dalam mengirim dan menerima pesan, karena berada pada budaya yang lebih dinamis.

· Kompleksitas

Budaya satu berbeda dengan budaya lain dalam hal penerimaan informasi atau pesan yang disampaikan. Di Jerman dan Amerika, informasi disampaikan dalam kode yang bersifat eksplisit, misalnya dengan kata-kata. Namun di Jepang sebagian besar pesan disampaikan secara implisit, misalnya melalui bahasa tubuh dan tekanan suara. Dalam kondisi seperti ini penerima informasi lebih kompleks, karena tidak hanya menyangkut apa yang diucapkan tetapi juga dengan memperhatikan bahasa tubuh yang dikirimkan.

· Komposisi

Suatu budaya yang dominan dapat tersusun dari banyak subbudaya yang berlainan, namun dapat pula merupakan suatu budaya yang homogen. Contohnya budaya Indonesia terdiri dari berbagai subbudaya seperti: jawa, Sunda, Betawi, Madura, Minang, Batak dan lain-lain. Sedangkan Jepang merupakan budaya yang paling homogen dibanding dengan budaya lainnya (Mulyana & Rakhmat: 205).

· Penerimaan

Budaya satu berbeda dengan budaya lain dalam hal penerimaan terhadap orang asing. Ada budaya yang kurang terbuka terhadap kehadiran orang asing, lebih terbuka, dan ada budaya yang bersahabat dan kooperatif dengan orang asing. Perbedaan ini mempengaruhi tingkat kepercayaan dan terbuka tidaknya komunikasi dengan budaya tersebut.

Pemahaman budaya asing menekankan pada proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara orang-orang yang berbeda budayanya. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini akan menjamin keberhasilan dalam melakukan komunikasi antarbudaya dalam suatu perusahaan. Para komunikator akan lebih efektif jika mereka dapat mengidentifikasi perbedaan, kemudian mampu menerima pesan dengan persepsi penerima seperti yang diinginkan pengirim. Kursus formal mengenai komunikasi antarbudaya ini nampaknya belum ada, namun orang-orang yang akan terlibat dalam komunikasi antarbudaya perlu memahami budaya asing tersebut, sehingga komunikasi dapat efektif. Lebih dari itu, apabila budaya tersebut juga menyangkut perbedaan bahasa maka mereka perlu mempelajari atau menggunakan bahasa yang dipahami oleh kedua belah pihak.

b. Memahami Perbedaan Budaya

Budaya masyarakat akan mempengaruhi bagaimana seseorang mengirim dan menerima pesan. Ketika seseorang berkomunikasi, mereka cenderung menggunakan asumsi budayanya sendiri, dimana mengangap orang lain mempunyai budaya, bahasa, dan persepsi seperti dirinya. Dengan demikian kita memperlakukann orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Namun demikian, apabila yang diajak berkomunikasi tersebut kebetulan orang yang berbeda budaya dengan sender, maka audience akan menerima pesan seperti persepsinya sendiri. Sehingga memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan tidaklah cukup.

Pemahaman ini memunculkan cara pandang baru dalam berhubungan dengan audience, sender perlu memahami budaya audience dan memperlakukan sebagaimana merka ingin diperlakukan. Untuk itu sender perlu meningkatkan pemahaman budaya asing tersebut dari beberapa aspek berikut: kontekstual, etikal, sosial, dan non verbal.

· Perbedaan dari aspek kontekstual

Perbedaan kontekstual merupakan salah satu aspek yang membedakan antara budaya satu dengan budaya lain. Konteks budaya (cultural context) merupakan pola dari isyarat fisik, stimuli lingkungan, dan pesan implisit yang dikirimkan dalam komunikasi diantara anggota budaya tersebut. Dengan demikian antaran budaya satu akan berbeda dengan budaya lain dalam aspek kontekstual.

Dalam analisis lebih lanjut, perbedaan kontekstual ini tidak selalu berada pada dua kutub yang saling bertentangan, namun dapat digambarkan dalam satu garis kontinum. Bagaimana perbedaan kontestual dari beberapa negara dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar

Ø Konteks budaya pada tingkat rendah

Konteks budaya pada tingkat rendah artinya bahwa pada budaya tersebut lebih menekankan pada komunikasi verbal baik secara lisan maupun tertulis dan kurang memperhatikan pada pesan non verbal. Dalam prakteknya apa yang ingin disampaikan dan tindakan yang diharapkan dari audience dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat. Orang dengan konteks budaya rendah jika ada yang menyela sementara ia belum selesai berbicara akan mengatakan ” tunggu sampai saya selesai berbicara”. Orang-orang dari Jerman, Skandinavia dan Amerika pada umumnya dengan konteks budaya pada tingkat rendah.

Ø Konteks budaya pada tingkat tinggi

Konteks budaya pada tingkat tinggi artinya bahwa budaya tersebut kurang menenkankan pada komunikasi verbal, tetapi lebih menekankan pada komunikasi non verbal dan situasi yang dibentuk dalam menyampaikan pesan. Sender mengharapkan audience memahami pesan yang disampaikan secara tidak langsung dari kata-kata yang disampaikan dan bahasa tubuh (gesture) yang menyertainya. Di dalam masyarakatnya sendiri aturan hidup sehari-hari tidak dinyatakan secara eksplisit dan langsung, tetapi dengan mempelajari isyarat-isyarat seperti bahasa tubuh, intonasi suara, dan tatapan mata dan bagaimana memberikan tanggapan yang diharapkan. Negara-negara yang masyarakatnya termasuk dalam konteks budaya tinggi adalah Jepang, China, Arab. .

Ø Konteks budaya pada tingkat menengah

Konteks budaya pada tingkat sedang artinya bahwa pada budaya tersebut penyampaian pesan dengan komunikasi verbal maupun non verbal pada tingkat yang relatif sama. Dalam menyampaikan pesan, inti pesan dinyatakan secara eksplisit dan sekaligus disertai dengan komunikasi non verbal. Negara-negara dengan konteks budaya pada tingkat menengah misalnya Italia dan Spanyol.

Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu negara terletak pada garis kontinum dari konteks budaya pada tingkat rendah sampai pada tingkat tingfgi, namun dalam suatu negara itu sendiri dapat ditemukan masyarakat dengan konteks budaya yang berbada. Sebagai contoh, di Indonesia dapat dikatakan berada pada konteks budaya tingkat menengah. Namun di lingkungan akademik, seprti perguruan tinggi dan sekolah, dalam komunikasinya mereka cenderung dengan konteks budaya pada tingkat rendah. Hal ini disebabkan pada lingkungan akademik esensi pesan dinilai sangat penting, sehingga pesan harus dinyatakan secara eksplisit. Selain itu, karena dunia akdemik ltingkatan sosialnya sosialnya relatif sama, sehingga dalam berkomunikasi mereka relatif lebih bebas.

Perbedaan kontekstual seperti dinyatakan di atas, akan mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara seperti dalam pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, dan negosiasi

Pengambilan keputusan. Perbedaan budaya menyebabkan perbedaan pada proses pengambilan keputusan. Pada masyarakat dengan konteks budaya rendah, biasanya pengambilan keputusan dilakukan secepat dan seefisien mungkin, termasuk dalam keputusan bisnis. Mereka cenderung menekankan pada pencapaian persetujuan yang menjadi pokok bahasannya atau permasalahn utamanya. Sementara itu pada masyarakat dengan konteks budaya tinggi pengambilan keputusan relatif lama, karena mereka akan mempertimbangkan seluruh aspek, termasuk hal-hal lain yang menyertai pokok bahasanya.

Penyelesaian masalah. Pada masyarakat dengan konteks budaya rendah seperti Jerman dan Amerika, dalam menyelesaiakan masalah mereka memilih penyelesaian secara terbuka dalam konfrontasi dan perdebatan. Namun dalam masyarakat dengan konteks budaya tinggi, mereka menghindari perdebatan dengan cara keluar dari ruang atau arena perdebatan atau menggunakan pihak ketiga untuk menjembatani kepentingan kedua pihak. Hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari perdebatan adalah kedua pihak saling mengajukan proposal, kemudian masing-masing pihak menanggapi proposal lawannya baik dengan proposal ulang atau dalam pertemuan secara langsung.

Negosiasi. Pada masyarakat dengan konteks budaya rendah, dalam negosiasi mereka memandang bahwa pihak lain dapat dipercaya, namun mereka cenderung kurang memperhatikan hubungan pribadi dengan pihak lain dan fokus pada permasalahan utamanya. Sementara itu pada masyarakat dengan konteks budaya tinggi mereka lebih menyukai negosiasi dengan suasana kekeluargaan atau persahabatan. Mereka menekankan pada hubungan jangka panjang, dan kurang menekankan pada keuntungan ekonomi jangka pendek.

b. Perbedaan dari aspek hukum dan etika

Budaya juga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam hukum dan etika. Hal ini dapat kita temui bahwa sistem hukum yang berlaku disuatu negara akan berbeda dengan negara lain. Di beberapa negara seperti Indonesia, Enggris, dan Amerika menganut asas praduga tak bersalah, seseorang dinyatakan tidak bersalah sampai ia terbukti bersalah. Sementara itu di negara Jerman, Meksiko, dan Turki yang menganut Napolionic Code, seseorang dinyatakan bersalah, sampai orang tersebut terbukti tidak bersalah. Dunia bisnis berkepentingan memahami sistem hukum yang berlaku di suatu negara, terutama jika menghadapi tuntutan hukum di negara tersebut.

Perbedaan konteks budaya juga dapat dilihat dalam mengadakan kontrak ataum perjan jian. Masyarakat dengan konteks budaya rendah menekankan pada komunikasi verbal, sehingga dalam membuat perjanjian lebih menekankan pada apa yang tertulis secara eksplisit dan akan mengikuti isi perjanjian dengan secara ketat. Sementara itu masyarakat dengan konteks budaya tinggi cenderung memandang hukum secara lebih fleksibel, kurang memperhatikan kata-kata yang tersurat dalam perjanjian dan lebih memperhatikan pada janji atau jaminan personal dari pihak lain.

Berbicara mengenai etika, akan terdapat perbedaan bahkan pada masyarakat dalam satu negara yang budayanya relatif sama. Komunikasi antara budaya akan memunculkan perbedaan etika yang lebih besar. Di Indonesia suap merupakan hal yang dilarang oleh hukum, sementara di negara lain seperti China pelaku bisnis membayar semacam suap dalam bentuk ”buili”, di Kenya membayar ”kitu kodogo”, di Asia Tengah membayar ”baksheesh” dan banyak lagi contoh lainnya. Pemahaman ini akan membantu pelaku bisnis dalam menjalankan aktivitasnya di negara lain. Meskipun demikian etika tidak hanya menyangkut suap, sehingga pelaku bisnis di negara lain perlu mempelajari dan memahami etika dengan lebih mendalam.

Melihat pentingnya pemahaman etika dalam dunia bisnis, di mana perbedaan etika antara budaya satu dengan buidaya lain juga cukup signifikan, beberapa ahli berusaha menyusun pedoman etika dalam berkomunikasi. Untuk mengupayakan agar suatu pesan tidak melanggar nilai etis, Guo-Ming Chen dan William J. Strarosta menyusun prinsip dasar yang terdiri dari:

· Mencari kesamaan latar belakang. Lebih baik mencari hal-hal yang menjadi kesamaan kedua pihak, dari pada mencari perbedaan dan mempertentangkannya. Sedangkan untuk memperjelas pertukaran informasi, kedua pihak perlu bersikap fleksibel.

· Mengirim dan menerima pesan tanpa penilaian. Untuk memperlancar komunikasi, kedua pihak perlu menyadari bahwa kedua budaya memang berbeda, namun keduanya harus mempercayai pihak lain.

· Mengirim pesan secara jujur. Pesan yang dikirim hendaknya jujur dan apa adanya. Seandainya penerimaan pesan oleh pihak lain itu berbeda dari yang dimaksudkan sender, hal itu semata-mata karena mereka berbeda budanya, bukan disebabkan oleh pesannya sendiri yang tidak benar.

· Menunjukkan respek pada budaya lain. Cara menunjukkan respek atau rasa hormat pada budaya lain dapat dilakukan dengan memperlakukan mereka sesuai martabat manusia. Tipu muslihat dan memperdaya merupakan contoh tindakan yang tidak respek pada budaya lain.

c. Perbedaan dari aspek sosial

Perbedaan budaya juga dapat dilihat dari perbedaan dalam aspek atau perilaku sosial masyarakatnya. Perilaku dalam bersosialisasi masyarakat secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu apakah dalam bersosialisasi menggunakan ketentuan formal atau menggunakan ketentuan informal. Pada masyarakat yang dalam sosialisasinya menggunakan ketentuan formal ditunjukkan dari apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan pada situasi sosial, seperti dalam jamuan makan, naik kendaraan, berjalan bersama dan lain-lain.

Kebalikannya, ketentuan informal hanya dapat diketahui melalui pengamatan dan kemudian meniru perilaku tersebut. Beberapa ketentuan informal dapat dilihat dari bagaimana masyarakat memandang dalam hal materi, menilai status dan peran, mendefinisikan tatakrama, dan menilai waktu.

· Pandangan terhadap materi. Beberapa budaya memandang bahwa kepemilikan terhadap materi akan menimbulkan superioritas, dapat menyelesaikan berbagai persoalan, dan mereka yang bekerja keras lebih baik dari pada yang tidak. Orang-orang Amerika dan Jepang pada umumnya bekerja lebih lama dibanding orang-orang dari Jerman dan Italia. Pandangan ini disebut dengan pandangan meterialistik. Sedangkan masyarakat yang tidak setuju dengan pandangan materialistik mereka lebih menekankan pada kebahagiaan hidup. Berbeda dengan masyrakat dengan pandangan meterialistik, masyarakat ini menyukai kerja, namun tidak mau bekerja malampui batas, dan menginginkan adanya keseimbangan hidup .

· Menilai peran dan status. Peran (role) merupakan sejumlah perilaku yang diharapkan (Skinner & Ivancevich: 239). Budaya akan menentukan peran yang dimainkan seseorang, termasuk siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang dikomunikasikan, dan dengan cara apa komunikasi dilakukan. Berkaitan dengan peran ini, seseorang mempunyai persepsi bagaimana seharusnya seseorang berperilaku dalam situasi tertentu. Dengan demikian ketika berhubungan dengan orang lain seseorang sudah mempunyai gambaran kira-kira seperti apa penerimaan atau reaksi orang tersebut atau gambaran tentang bagaimana persepsi mereka terhadap sesuatu. Dalam budaya Jepang dimana perempuan kurang mendapat peran dalam dunia kerja, maka orang Jepang pada umumnya kurang menghargai kepada rekan bisnisnya yang perempuan.

Status merupakan posisi yang berhasil dicapai seorang individu dalam suatu kelompok atau masyarakat (Loudon & Bitta: 200). Di Amerika konsep status disimbulkan dengan keberhasilan dalam bidang material, sedang di Jerman status lebih dicirikan oleh penguasaan seseorang pada keahlian, ketrampilan, atau kecerdasan dalam bidang tertentu. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa konsep status antara budaya satu dapat berbeda dengan budaya lain. .

Seiring dengan perjalanan waktu, konsep status di Indonesia mengalami pergeseran. Pada tahun 1950an, orang yang dapat bekerja di instansi pemerintah mempunyai status yang lebih tinggi dibanding mereka yang bekerja di lembaga swasta. Namun dengan meningkatkan keterlibatan swasta dalam bidang perekonomian pandangan ini mengalami pergeseran. Status orang Indonesia pada umumnya lebih ditentukan oleh faktor material dan kedudukannya dalam pekerjaan.

· Mendefiniskan tatakrama. Tatakrama yang berlaku di megara atau di budaya satu akan berbeda dengan budaya lain. Tatakrama ini menyangkut seluruh aspek kehidupan, jadi akan menyangkut bisnis maupun non bisnis. Orang Indonesia terbiasa menanyakan apakah lawan bicaranya ”sudah menikah atau belum dan sudah punya anak atau belum, atau anaknya berapa”. Sementara pertanyaan seperti ini untuk orang-orang Amerika dan Eropa merupakan hal yang tidak pantas ditanyakan. Sebaliknya, orang Amerika terbiasa menanyakan ”how was your weekend”, namun orang Indonesia yang tidak mengenal budaya weekend, merasa asing dengan pertanyaan itu, dan tidak tahu harus menjawab apa. Di India, orang dapat datang ke rumah kapan saja, bahkan tanpa pemberitahuan lebih dulu. Sementara itu, untuk negara-negara Arab, memberikan hadiah untuk istri rekan bisnis dinilai tidak sopan, hadiah sebaiknya diberikan kepada anaknya. Dalam prakteknya banyak sekali tatakrama yang berlaku, sehingga proses belajar budaya lain akan berlangsung terus, terutama pada budaya di mana kita akan berinteraksi.

· Menilai waktu. Budaya Amerika dan Jerman memandang waktu demikian penting, sehingga harus dimanfaatkan secara efisien. Dalam suatu pertemuan bisnis, pertemuan dimulai tepat waktu, menggunakan waktu rapat secara efisien, dan berusaha mengakhiri rapat seperti yang dijadwalkan. Hal ini juga tercermin pada saat melakukan komunikasi bisnis, mereka menitikberatkan pada hal-hal yang penting saja, dan kemudian menyudahi komunikasi tersebut. Sedangkan dalam budaya Indonesia khususnya Jawa, dalam berkomunikasi pendahuluan dipandang sangat penting, sehingga pendahuluan ini memakan waktu yang panjang, dan setelah itu baru menyampaikan ide pokoknya. Lebih dari itu, mereka kurang menghargai waktu dan bersikap fleksibel dalam penggunaan waktunya.

d. Perbedaan dari aspek non verbal

Perbedaan aspek non verbal menjadi salah satu pembeda budaya satu dengan budaya lain. Oleh karena itu memaknai pesan non vrbal tidak bisa hanya berdasar dari pemahaman akan budayanya sendiri. Ada beberapa aspek non verbal yang ditunjukkan apda saat berkomunikasi, namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dalam konsep jarak dan bahasa tubuh.

· Konsep Jarak

Yang dimaksud dengan jarak personal adalah seberapa dekat seseorang harus berada dari orang lain dalam proses komunikasi. Dalam komunikasi, orang Indonesia dan Jepang menganggap jarak yang cukup kira-kira satu meter. Namun Amerika Latin menganggap jarak itu terlalu jauh, sehingga dalam komunikasi mereka akan mengambil jarak kurang dari itu.

Apa implikasi konsep jarak ini dalam melakukan komunikasi bisnis? Seseorang dari konsep jarak yang berbeda tidak dapat meminta orang lain untuk mengambil jarak seperti yang diinginkan. Namun dengan memahami bahwa lawan bicaranya mempunyai konsep jarak yang berbeda, mereka akan belajar menerima dan memakluminya. Lebih dari itu, apabila lawan bicara kemudian memahami konsep jarak yang kita anut, maka dalam proses komunikasi selanjutnya masing-masing akan mengambil jarak yang kompromistik, sehingga dapat diterima oleh kedua belah pihak.

· Bahasa Tubuh

Dalam proses komunikasi bahasa tubuh akan melengkapi atau mempertegas bahasa verbal. Nampaknya relatif sederhana, namun pemahaman yang keliru mengenai bahasa tubuh dapat menyebabkan salah komunikasi. Sehingga pada saat berkomunikasi dengan orang asing, perlu diperhatikan bahasa verbalnya terlebih dahulu. Kalau sudah menangkap apa yang disampaikan secara verbal, kemudian melengkapi dengan pemahaman bahasa tubuh. Namun dalam kasus dimana lawan bicara memang menggunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi, tuna wicara atau peserta komunikasi tidak mempunyai pemahaman bahasa yang sama, maka satu-satunya jalan hanya dengan memahami bahsa tubuh.

Pada saat berkomunikasi dengan orang asing, dan orang asing tersebut menggunakan bahasa kita, perlu dipahami pula apakah orang asing tersebut memahami bahsa tubuh kita. Karena pemahaman bahasa tubuh berbeda dengan pemahaman bahasa verbal pada umumnya. Ada baiknya belajar perbedaan bahasa tubuh dengan memperhatikan bagaimana pada saat mereka berbicara diikuti dengan bahasa tubuh yang menjelaskan bahasa verbalnya. Dalam budaya Amerika, menatap mata pada saat berkomunikasi mengandung makna menghargai lawan bicaranya. Namun bagi orang Jawa, menatap mata berarti kurang suka dengan yang dikomunikasikan, dan sikap menunduk pada saat diajak berbicara menunjukkan penghormatan atau respek.

e. Reaksi Etnosentris

Sebelum membahas lebih jauh bagaimana pengaruh etnosentrik terhadap komunikasi, pertama-tama perlu dipahami apa pengertian etnosentris. Etnosentrik atau etnosentrik merupakan kecenderungan untuk menilai kelompok lain dengan standar, perilaku, dan adat atau kebiasaan dalam kelompoknya, serta melihat kelompok lain lebih rendah dibanding kelompoknya sendiri (Mulyana & Rakhmat: 77). Makin besar kesamaan kelompok lain dengan kelompoknya, makin dekat mereka dengan kelompok tersebut. Seseorang cenderung melihat kelompoknya sendiri, negeri sendiri, dan budaya sendiri yang paling baik dan paling bermoral. Dalam komunikasi dengan budaya lain, etnosentris seringkali muncul dan menimbulkan masalah tersendiri. Lebih dari itu, etnosentris ini dapat menjadi akar permasalahan rasialisme.

Apabila dalam komunikasi seseorang memberikan reaksi yang bersifat etnosentris, maka orang tersebut tidak menerima atau tidak memahami adanya perbedaan budaya. Orang tersebut berasumsi bahwa orang lain akan bertindak seperti dirinya, akan mempunyai asumsi-asumsi yang sama, dan akan menggunakan bahasa serta simbul-simbul yang sama pula. Jika mereka tidak seperti yang diasumsikan, mereka dianggap salah atau dinilai inferior (lebih rendah). Dalam proses komunikasi yang seperti ini, menyebabkan kemungkinan yang besar bahwa pesan tidak dipahami dengan baik, atau bahkan proses komunikasi tidak berjalan lancar, karena orang merasa tersinggung.

Yang perlu dipahami oleh mereka yang melakukan proses komunikasi antarbudaya adalah bagaimana mengatasi reaksi etnosentris? Berikut ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghindari reaksi etnosentris.

· Menerapkan asas kesamaan

Tidak ada budaya yang inferior dan tidak ada pula budaya yang lebih superior, selain itu tidak ada budaya yang salah dan tidak ada budaya yang paling benar. Dengan demikian pelaku komunikasi harus menghargai budaya pihak lain, dan menerapkan budaya sendiri untuk kelompoknya sendiri.

· Menerapkan kaidah emas

Yang dimaksud kaidah emas yaitu memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh mereka (Mulyana & Rakhmat: 72). Cara ini menggunakan nilai kelompoknya sebagai dasar perilakunya terhadap orang lain. Cara ini relatif mudah, karena tidak perlu memahami nilai yang dianut oleh orang lain.

· Menerapkan kaidah timah

Kaidah timah menyatakan bahwa seseorang harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka pantas memperlakukan diri mereka sendiri (Mulyana & Rakhmat: 72). Cara ini berbeda dengan cara emas, karena untuk memperlakukan orang lain dengan menggunakan nilai orang lain tersebut. Cara ini juga relatif lebih sulit, karena harus memahami terlebih dahulu nilai orang lain.

3. MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Mengapa sender perlu memahami budaya yang dimiliki oleh komunikan receiver? Karena budaya akan mempengaruhi persepsi seseorang, termasuk persepsi terhadap apa yang dikomunikasikan. Apabila apa yang dikomunikasikan dipersepsikan secara berbeda, dikatakan komunikasi tidak efektif. Karena tidak mencapai maksudnya, yaitu receiver tidak mempersepsikan pesan yang dikirimkan seperti apa yang dipersepsikan oleh pengirimnya.

a. Belajar Budaya Asing

Belajar budaya asing yang dimiliki oleh receiver merupakan salah satu cara untuk meningkatkan komunikasi antar budaya. Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk belajar budaya asing yaitu dengan membaca buku dan artikel, dan bertanya pada orang yang mengenal atau pernah berinteraksi dengan budaya tersebut. Selain itu untuk memahami budaya asing dengan lebih tajam, perlu memfokusdkan pada hal-hal khusus seperti: ritual, nilai yang dianut, agama, kebiasaan, dan bahkan sistem politik yang berlaku dinegara atau wilayah itu.

Belajar dari budaya Indonesia, di mana di dalamnya terdiri dari berbagai subbudaya, maka dalam mempelajari budaya asing perlu mempertimbangkan adanya subbudaya-subbudaya di dalamnya. Karena subbudaya-subbudaya yang ada didalamnya bisa jadi mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dari budaya yang lebih besar atau budaya induknya. Sebagai conoth, oang asing yang belajar budaya Indonesia akan mengatakan bahwa orang Indonesia cenderung introvet, namun orang Jawa Timur cenderung ekstrovet bahkan dalam tingkat yang relatif sama dengan orang-orang Eropa maupun Amerika.

Mengingat bahwa frekuensi dan intensitas komunikasi dengan budaya asing semakin lama semakin tinggi, maka banyak ahli mengembangkan tips untuk berkomunikasi dengan budaya asing. Salah satunya adalah Zhao dan Parks dalam artikelnya yang berjudul Self Assessment of Communication Behavior: An Experiential Learning for Intercultural Business Communication.

· Asumsikan bahwa budaya asing itu berbeda sampai terbukti adanya kesamaan. Hal ini merupakan langkah kehati-khatian, sehingga tidak dengan mudah dan cepat menganggap bahwa budayanya sama.

· Komunikasi merupakan tanggungjawab. Dengan demikian berhasil tidaknya proses komunikasi akan tergantung pada upaya kita untuk mewujudkannya. Kita tidak akan membiarkan proses komunikasi berjalan seadanya atau bahkan menganggap bahwa komunikasi merupakan tanggung jawab orang lain, sehingga kita bersifat pasif saja.

· Menghindari penilain (judgment). Dengan dan simaklah apa yang dikatakan, dan tanggapilah secara proporsional. Jangan memberikan penilaian sebelum mendengar informasi secara keseluruhan.

· Tunjukkan rasa hormat (respect). Respek dapat ditunjukkan dengan berbagai cara, tergantung budayanya, misalnya melalui cara berjabat tangan, kontak mata, jarak dalam komunikasi, dan isyarat.

· Gunakan empati. Sebelum mengirim pesan, asumsikan jika yang menerima pesan tersebut adalah diri kita sendiri. Bagaiman perasaan dan sikap kita jika kita menerika pesan tersebut? Hal ini untuk menghindari agar kita jangan seenaknya sendiri dalam berkomunikasi dengan orang lain.

· Jangan cepat putus asa. Ketika kita berkomunikasi dengan orang yang berbeda budayanya, jangan cepat putus asa, orang lain yang kita ajak berkomunikasi juga menghadapi situasi yang sama. Coba ulangi sekali lagi, atau gunakan kalimat yang berbeda.

· Kirimkan pesan yang jelas. Untuk dapat mengirim pesan dengan jelas dapat disusun kalimat yang sederhana (bukan kalimat majemuk) dan diperjelas dengan non verbal.

Tips ini dapat digunakan satu atau kombinasi diantaranya sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan tips ini diharapkan komunikasi dengan orang dari budaya yang berbeda dapat berjalan dengan lancar.

b. Mengatasi Hambatan Bahasa

Dalam menjalin hubungan bisnis internasional, bahasa merupakan salah satu masalah penting yang harus diatasi. Pembahasan mengenai bagaimana mengatasi hambatan bahasa dalam komunikasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hambatan komunikasi lisan dan hambatan komunikasi tertulis.

· Hambatan komunikasi tertulis

Seperti telah dibahas diatas, salah satu bentuk perbedaan budaya adalah bahasa. Yang perlu diperhatikan yaitu apabila bahasa yang digunakan antara pengirim (sender) dan penerima (receiver) pesan berbeda. Dalam kondisi seperti ini komunikasi hendaknya menggunakan bahasa yang dipahami oleh kedua belah pihak. Yang termasuk dalam komunikasi tertulis adalah menulis dan membaca, sedang yang termasuk komunikasi bisnis tertulis misalnya korespondensi dan pesan pemasaran.

Ø Korespondensi

Untuk korespondensi antara orang Yogyakarta yang menggunakan bahasa Jawa dan orang Bandung yang menggunakan bahasa Sunda, dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dalam kasus bisnis internasional, di mana pedagang mebel antik dari Jepara harus berkorespondensi dengan orang Jepang, dapat menggunakan bahasa Inggris. Pemilihan bahasa Inggris karena bahasa ini merupakan bahasa internasional, sehingga dipahami oleh sebagain besar masyarakat dunia.

Ø Pesan pemasaran

Dalam menyampaikan pesan-pesan pemasaran, perusahaan biasanya menggunakan bahasa yang dipahami oleh konsumen tersebut. Misalnya produk Quaker Oatmeal yang diproduksi di Amerika dan dipasarkan di Indonesia, dalam kemasannya dituliskan pesan-pesan pemasaran dalam bahasa Indonesia. Tujuannya untuk memudahkan konsumen memahami pesan pemasaran yang dikirim pihak perusahaan.

Lebih dari itu, penentuan ke dalam bahasa mana saja suatu pesan pemasaran akan disusun pada umumnya didasarkan pada produk tersebut utamanya ditujukan ke konsumen mana. Misalnya minyak angin cap “Kampak” yang diproduksi oleh PT Yahu Utama Tangerang. Produk ini utamanya ditujukan ke konsumen Indonesia. Namun karena minyak itu juga ditujukan ke konsumen China perantauan di beberapa negara, maka pesan pemasaran juga ditulis ke bahasa China. Selain itu untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, yang tidak memahami bahasa Indonesia maupun bahasa China, pesan pemasaran diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Inggris.

c) Hambatan komunikasi lisan

Dalam bahasa lisan, masalah-masalah komunikasi yang muncul relatif lebih banyak dari komunikasi tertulis. Hal ini dapat dipahami, karena menulis dan membaca bahasa asing relatif lebih mudah dari pada berbicara dan mendengarkan dalam bahasa asing. Mengapa demikian? Karena dalam berbicara dan mendengarkan waktu yang digunakan untuk memikirkan apa yang didengar dan apa yang akan dikatakan relatif singkat, dan informasi dikirim secara berturut-turut dalam jumlah yang banyak. Selain itu, komunikasi lisan sifat hubungan antar sender dan receiver adalah resiprokal (timbal balik) dimana suatu saat seseorang menjadi sender, namun kemudian berganti menjadi receiver. Pada saat menjadi receiver, ia harus memberikan umpan balik secara spontan, sehingga harus memahami makna saat itu juga dan harus memberikan umpan balik pada saat itu juga.

Hal lain yang menjadi kendala dalam komunikasi dengan orang yang mempunyai perbedaan bahasa, yaitu meskipun orang lain dapat berbahasa kita, namun pengucapannya (pronunciation) yang digunakan mungkin tidak tepat. Misalnya orang Jepang yang berbasaha Indonesia, mereka akan memgucapkan bahasa Indonesia dengan pronunciation yang tidak tepat, sehingga sulit dipahami.

d. Meningkatkan efektivitas komunikasi dengan budaya asing

Setelah mempelajari budaya asing dan berusaha mengatasi hambatan bahasa, langkah selanjutnya adalh meningkatkan efektifitas komunikasi dengan budaya asing. Karena komunikasi dengan budaya asing dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan, maka untuk meningkatkan efektifitasnya juga harus dilakukan sesuai dengan caranya.

· Meningkatkan Ketrampilan tulis

Komunikasi bisnis dalam bentuk tulis dapat terjadi dalam korespondensi bisnis, yaitu ketika perusahaan mengirim dan menerima surat bisnis. Dalam menerima pesan, pahami isi atau inti pesan, sehingga perbedaan dalam gaya dan pendekatan dalam penulisan surat bisnis tidak menjadi fokus dalam komunikasi bisnis. Sementara itu dalam mengirimkan surat bisnis, pahami bagaimana budaya mereka atau kebiasaan mereka dalam mengirimkan surat bisnis, kemudain sesuaikan surat yang akan dikirim tanpa mengubah esensi pesan yang akan disampaikan.

Namun demikian untuk meningkatkan efisiensi komunikasi tertulis dengan audience yang berbeda budayanya dapat menggunakan pedoman berikut (Bovee & Thill: 70).

Ø Gunakan bahasa Inggris. Tujuan dari penggunaan bahasa Inggris adalah menggunakan bahasa Internasional, sehingga masing-masing pihak tidak ada yang merasa ”terpaksa ” harus menggunakan bahasa dari pihak lain.

Ø Buatlah pesan bisnis secara jelas. Untuk menyampaikan suatu pesan, gunakan istilah yang spesifik dan berikan contohnya secara nyata.

Ø Tuliskan alamat yang dituju secara jelas dan gunakan cara penulisan alamat yang lazim di negara tersebut. Hal ini dapat dolakukan dengan melihat penulisan alamat yang dilakukan oleh mereka dalam berkorespondensi.

Ø Menyebut angka secara jelas. Jika dalam pesan bisnis mengandung angka, maka angka tersebut selain dituliskan dalam lambang (misal 100 000) juga disebut atau dituliskan (misal seratus ribu).

Ø Hindari penggunaan kata-kata yang tidak biasa digunakan, istilah khusus yang hanya dipahami kelompok atau kalangan tertentu. Untuk penggunaan singkatan hendaknya dilengkapi dengan kepanjangan dari singkatan tersebut.

Ø Buatlah kalimat yang singkat dan sederhana, sehingga dapat dipahami oleh orang yang berbeda bahasanya maupun berbeda budayanya.

Ø Susunlah paragraf yang pendek, di mana pada satu paragraf tersebut hanya mengandung satu topik atau satu pokok bahasan. Pada umumnya paragraf yang pendek ini terdari dari kira-kira 8 sampai sepuluh baris.

Ø Gunakan elemen transisi (penghubung), sehingga audience lebih mudah dalam menerima keseluruhan pesan. Katapenghubung yang biasa digunakan adalah sebaqgai tambahan, pertama, kedua, terakhiur dan sebagainya.

· Meningkatkan Ketrampilan Lisan

Masalah selanjutnya adalah bagaimana komunikasi lisan yang berbeda bahasanya. Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara orang-orang yang berbeda bahasanya (Bovee & Thill: 67).

Ø Hilangkan gangguan

Cara menghilangkan gangguan dapat dilakukan dengan mengucapkan kata-kata secara jelas. Usahakan dalam satu kalimat hanya terdapat satu pokok pikiran saja. Sehingga mudah dipahami oleh penerima.

Ø Cari umpan balik

Perhatikan dengan seksama tanda-tanda bahwa audience sebetulnya tidak memahami dengan baik apa yang disampaikan. Selain itu perhatikan umpan balik yang diberikan secara implisit.

Ø Ubah bentuk kalimat

Apabila audience nampak tidak memahami apa yang disampaikan, yang dapat dilakukan antara lain dengan mengubah bentuk kalimat. Untuk memperjelas pemahaman audience, jangan mengulangi kalimat yang sama tetapi nadanya dipertinggi atau volume suaranya diperkeras. Selain itu gunakan kata-kata yang sesederhana mungkin.

Ø Bicaralah pelan dan ubah bentuk kalimat apabila perlu

Bicara pelan membantu audience dalam memahami pesan yang diterimanya. Apabila sudah diupayakan berbicara pelan, namun nampaknya audience belum memahami juga, coba ubah bentuk kalimat, misalnya dari pasif menjadi aktif atau berikan contohnya. Hendaknya sender tidak mengulang kalimat dengan suara yang lebih keras.

Ø Gunakan kata-kata yang akurat dan obyektif

Pemilihan kata harus akurat dan tidak berlebih-lebihan. Selain itu kata-kata yang digunakan bersifat obyektif, bukan berdasar impresi tertentu. Sedapat mungkin menghindari penggunaan kata-kata seperti: fantastik, menakjubkan, dan sejenisnya karena kata-kata itu berlebihan.

Ø Membiarkan orang lain berbicara

Pada saat orang lain berbicara, biarkan orang tersebut menyelesaikan pembicaraannya, setelah ia selesai baru memberikan umpan balik. Memotong pembicaraan memungkinkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pokok pikiran yang penting, karena belum sempat disampaikan sudah dipotong. Selain itu, memotong pembicaraan orang termasuk tindakan yang tidak sopan. Dalam kasus khusus, di mana seseorang berbicara panjang lebar dan isi pembicaraannya tidak konseptual, dimungkinkan untuk memotong pembicaraan orang tersebut. Meskipun begitu, pemotongan harus disampaikan secara baik dan tidak emosional.

Dalam bisnis global persyaratan pemahaman bahasa asing tidak dapat dihindari lagi. Interaksi dengan orang asing bukan hanya karena dalam perusahaan mempekerjakan orang-orang dari berbagai negara, tetapi perusahaan global juga berhubungan dengan pemasok, pelanggan, agen, distributor, pesaing, dan hukum dari berbagai negara. Bahasa internasional adalah bahasa Inggris, sehingga pemahaman bahasa Inggris merupakan hal yang penting, namun dalam bisnis-bisnis tertentu diperlukan penguasaan bahasa lain. Dalam perkembangan ekonomi di Indonesia, di mana pada tahun 1996 terdapat 265 (49,76%) perusahaan asing berasal dari Jepang, maka pemahaman bahasa Jepang menjadi signifikan dalam komunikasi bisnis.

4. MODEL KOMUNIKASI ANTARABUDAYA

Komunikasi antarbudaya terjadi apabila pengirim pesan (sender) adalah anggota budaya tertentu sedang penerima (receiver) anggota budaya yang lain. Dalam komunikasi yang demikian, akan muncul masalah-masalah di mana suatu pesan disandi (encoding) dalam suatu budaya dan harus disandi ulang (decoding) dalam budaya lain. Hal ini perlu mendapat perhatian, karena budaya mempengaruhi orang dalam berkomunikasi seperti dijelaskan di atas.

Bagaimana terjadinya komunikasi antar budaya digambarkan pada gambar 3.1. berikut.

Gambar 3.1. Model komunikasi antarbudaya

Sumber; Mulyana & Rakhmat: 21.

Gambar tersebut menunjukkan adanya komunikasi antara tiga budaya, yaitu budaya A, B, dan C. Budaya A dan budaya B relatif sama, masing-masing diwakili oleh satu segi empat dan satu segi delapan tak beraturan yang hampir menyerupai segi empat. Budaya C sangat berbeda dengan kedua budaya yang pertama, perbedaan ini ditunjukkan dengan perbedaan bentuk yang mewakilinya, yakni bentuk lingkaran. Perbedaan bentuk budaya ini dapat dilihat pertama kali pada saat ia melingkupi individu-individu yang ada di dalamnya.

Selain bentuknya, perbedaan budaya perbedaan budaya juga terletak pada individu-individu yang terbentuk dari budaya itu. Dalam model/gambar di atas ditunjukkan dengan isi dari lingkaran. Perbedaan individu-individu dari budaya A dan B relatif kecil, di mana kedua individu dari budaya tersebut digambarkan dengan segi delapan takberaturan. Namun individu pada budaya C berbeda jauh dari kedua budaya itu, yang digambarkan dengan lingkaran yang tidak utuh. Perbedaan ini menunjukkan dua hal, pertama: ada pengaruh-pengaruh lain di samping budaya yang membentuk individu. Kedua, meskipun budaya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi individu, individu-individu dalam budaya tersebut mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda.

Proses encoding dan decoding dalam komunikasi antarbudaya ditunjukkan dengan panah-panah yang menghubungkan antara budayasatu dengan budaya lain. Panah-panah menunjukkan pengiriman pesan dari seorang individu dari suatu budaya ke individu dari budaya lain. Ketika pesan meninggalkan budaya dimana ia disandi (encoding) pesan itu mengandung makna yang dikehendaki oleh pengirim pesan. Hal ini ditunjukkan oleh panah yang meninggalkan suatu budaya akan mengandung pola yang sama seperti yang ada pada individu encoding. Dan ketika pesan tersebut sampai pada budaya dimana pesan tersebut disandi ulang (decoding) pesan akan mengalami suatu perubahan. Dengan demikian pengaruh budaya dari pihak penerima telah menjadi bagian dari makna pesan. Dalam komunikasi antarbudaya, makna yang terkadung dalam pesan semula telah berubah selama tahap decoding. Oleh karena itu perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki pihak penerima tidak mengandung makna-makna yang sama seperti yang dimiliki pengirim pesan.

Tingkat atau derajat pengaruh budaya dalam komunikasi antarbudaya menunjukkan tingkat perbedaan antarbudaya satu dengan budaya yang lain. Di dalam gambar, tingkat perbedaan antarbudaya ditunjukkan dengan perubahan pola dari panah-panah pesan. Perubahan panah dari budaya A ke budaya B atau sebaliknya lebih kecil dibanding perubahan panah dari budaya A ke budaya C. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesamaan yang lebih besar antara budaya A dan budaya B. Perilaku komunikatif, makna, dan decoding antara budaya A dan B relatif sama, oleh karena itu menghasilkan makna yang mendekati makna seperti yang dimaksudkan oleh pengirim. Tetpai karena budaya C berbeda dari kedua budaya tersebut, maka makna yang diterima berbeda dari makna yang dimaksudkan oleh pengirim, dan lebih menyerupai budaya C.

Gambar atau model diatas mengindikasikan banyaknya ragam perbedaan budaya dalam komunikasi antarbudaya. Komunikasi antarbudaya terjadi dalam berbagai situasi, yang berkisar dari interaksi antara orang-orang yang berbeda budayanya secara ekstrem sampai interaksi antara orang-orang yang budayanya sama tetapi subbudaya atau subkelompoknya berbeda. Besarnya perbedaan antara budaya satu dengan budaya lain tergantung tingkat keunikan satu budaya dibanding dengan budaya lainnya. Contoh komunikasi antarbudaya disini digambarkan seorang petani Jawa yang berkomunikasi dengan petani Amerika. Keduanya mempunyai persamaan yakni pekerjaan sebagai petani dan kehidupan pedesaan. Namun perbedaan muncul dari faktor-faktor seperti: penampilan fisik, agama, filsafat, sikap-sikap sosial, bahasa, dan derajat perkembangan teknologi. Perbedaan akan lebih kecil apabila dibandingkan dengan budaya Jawa yang tinggal di pedesaan dengan yang tinggal di perkotaan. Contoh lain adalah perbedaan budaya antara budaya Inggris dan Canada. Tingkat perbedaan keduanya relatif kecil, karena adanya persamaan dalam hal: penampilan fisik, bahasa, tingkat perkembangan teknologi, dan sikap-sikap sosialnya.

Sabtu, 02 Juni 2012

Hubungan UU Keterbukaan Layanan Informasi Publik Dan e-Government

MAKALAH IT FOR BUSINESS
HUBUNGAN UU KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN GOVERNMANT
BAB I
PENDAHULUAN
E-government bertujuan memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai institusi publik dan sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang sederhana. Selain itu e-government juga bertujuan untuk mendukung good governance.
Penggunaan teknologi yang mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. E-government dapat memperluas partisipasi publik dimana masyarakat dimungkinkan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan/kebijakan oleh pemerintah.
E-government juga diharapkan dapat memperbaiki produktifitas dan efisiensi birokrasi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Adapun konsep dari e-government adalah menciptakan interaksi yang ramah, nyaman, transparan dan murah antara pemerintah dan masyarakat (G2C-government to citizens), pemerintah dan perusahaan bisnis (G2B-government to business enterprises) dan hubungan antar pemerintah (G2G-inter-agency relationship),: (Indrajit, 2006).
Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
BAB II
PEMBAHASAN
INFORMASI PUBLIK
Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Informasi Publik wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, serta merta dan tersedia setiap saat.
informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas akses informasi publik, Layanan Informasi Publik Online merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengajukan permohonan informasi publik disamping ketersediaan informasi yang sudah dapat diakses secara langsung melalui website resmi Pemkab Bantul bantulkab.go.id. Dengan Layanan Informasi Publik Online ini, diharapkan jarak dan waktu tidak lagi menjadi halangan yang berarti dalam memenuhi hak masyarakat atas informasi publik.

UU KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
UU 14/2008 muncul yaitu “keterbukaan Informasi Publik”tentunya kita tidak terlalu kaget karena sejak embrionya,yaitu RUU KMIP(Kebebasan memperoleh informasi publik)yang di bahas di parlemen,sudah di antisipasi dengan melakukan serangkaian sosialisasi sampai ke kota kota besar.secara garis besar aktifitas mengambarkan betapa pentingnya keterbukaan informasi publik hingga di harapkan publik pada gilirannya dapat berpartisipasi dalam setiap program. Istilah public menunjukan sifat-sifat yang umum bukan pribadi (individual/priat),dimana di katakan pentingnya informasi, sosiolog neo-Marxian Daniel Bell dalam bukunya The Coming of Post-Industrial Society (1976) menulis bahwa dalam masyarakat post-industri informasi telah menjadi modal (kapital) yang berguna untuk meningkatkan produktivitas kerja (ekonomi). Artinya, industri suatu barang tidak cukup hanya dibutuhkan suplai bahan-bahan mentah yang lancar. Pada masyarakat post-industri, agar produksi berjalan atau tidak dibutuhkan informasi tentang kebutuhan akan barang produksi tersebut,sehingga “siritnya”adalah informasi bukanlah milik satu-dua orang saja, informasi adalah milik publik.
Keterbukaan di yakini oleh penggiat anti koropsi sebagai salah satu metode untuk menekan perilaku korupsi,dengan keterbukaan ini sudah barang tentu masyarakat tidak perlu ragu dalam mengajukan permohonan kepada badan publik.keterbukaan menjadi lain maanfaatnya apabila informasi publik yang ada disala gunakan untuk tujuan tertentumisalnya data belanja negara di gunakan untuk tujuan komersil atau politis.oleh karena itu penting sekali pendalaman UU 14/2008 ini yaitu tentang keterbukaan informasi publik.peran media massa memang sangat di butuhkan untuk informasi ini.
Hak memperoleh informasi merupakan Hak Asasi Manusia dan Keterbukaan Informasi Publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik.dengan di keluarkan undan-undang tersebut oleh Pemerintah Hal ini berarti pemerintah masih memberikan toleransi kepada semua badan publik untuk menyiapkan diri dalam menyelenggarakan negara secara transparan dan bertanggung jawab demi tercapainya reformasi birokrasi. Birokrasi Indonesia merupakan warisan struktu politik kolonial.
GOVERNMENT
E-government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah (seperti : Wide Area Network, Internet dan mobile computing) yang memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis dan pihak yang berkepentingan, dalam prakteknya, e-government adalah penggunaan internet untuk melaksanakan urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih baik dan cara yang berorientasi pada pelayanan masyarakat (www.worldbank.org, disitasi Indrajit, 2006). Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu : (1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.
Pemanfaatan teknologi informasi pada umumnya ditinjau dari sejumlah aspek sebagai berikut : (Inpres No.03 Tahun 2003)
• E-Leadership, aspek ini berkaitan dengan prioritas dan inisiatif negara di dalam mengantisipasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
• Infrastruktur Jaringan Informasi, aspek ini berkaitan dengan kondisi infrastruktur telekomunikasi serta akses, kualitas, lingkup, dan biaya jasa akses.
• Pengelolaan Informasi, aspek ini berkaitan dengan kualitas dan keamanan pengelolaan informasi, mulai dari pembentukan, pengolahan, penyimpanan, sampai penyaluran dan distribusinya.
• Lingkungan Bisnis, aspek ini berkaitan dengan kondisi pasar, sistem perdagangan, dan regulasi yang membentuk konteks bagi perkembangan bisnis teknologi informasi, terutama yang mempengaruhi kelancaran aliran informasi antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha, antar badan usaha, antara badan usaha dengan masyarakat, dan antar masyarakat.
• Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, aspek ini berkaitan dengan difusi teknologi informasi didalam kegiatan masyarakat baik perorangan maupun organisasi, serta sejauh mana teknologi informasi disosialisasikan kepada masyarakat melalui proses pendidikan.

E-government bertujuan memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai institusi publik dan sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang sederhana. Selain itu e-government juga bertujuan untuk mendukung good governance.
Penggunaan teknologi yang mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. E-government dapat memperluas partisipasi publik dimana masyarakat dimungkinkan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan/kebijakan oleh pemerintah.
Pemanfaatan Electronic Government
E-government juga diharapkan dapat memperbaiki produktifitas dan efisiensi birokrasi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Adapun konsep dari e-government adalah menciptakan interaksi yang ramah, nyaman, transparan dan murah antara pemerintah dan masyarakat (G2C-government to citizens), pemerintah dan perusahaan bisnis (G2B-government to business enterprises) dan hubungan antar pemerintah (G2G-inter-agency relationship), Berikut penjelasannya : (Indrajit, 2006).
Government to citizens (G2C) merupakan aplikasi pengembangan e-government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat. Tujuan utamanya untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari sepeti Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi meraka yang berminat untuk melangsungkan ibadah haji ditahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai.
Government to Business (G2B), salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entity bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Terbentuknya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan eektif dengan pihak swasta. Contohnya para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasis web untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui internet, proses lelang proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dlakukan melalui situs web mulai dari proses pengumuman sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender.
Government to Government (G2G), meningkatnya kebutuhan bagi Negara-negera untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari kehari tidak hanya berkisar ada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar entity-entiti negara seperti pemerintah daerah dengan instansi-instansi terkait dalam melakukan kegiatan pembangunan. Berbagai penerapan yang telah berlangsung seperti hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah dengan mempergunakan situs web baik ditingkat Kementrian sampai pada Pemerintah daerah.
Government to Employees (G2E) diperuntukkan bagi peningkatan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintah yang bekerja disejumlah institusi pelayanan masyarakat seperti sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi dan promosi seluruh karyawan pemerintah, sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintah yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya.
E-Government ini membawa banyak manfaat, antara lain : (Rahardjo, 2001)
1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.
Keuntungan yang diperoleh dari e-government bukan hanya sekedar menyediakan pelayanan online tetapi lebih luas daripada itu, karena kinerja sektor publik juga berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara.
Era globalisasi penerapan e-government penting karena telah memodernisasi pemerintahan publik di seluruh dunia dan juga hubungan antara pemerintahan atau negara. Sebagai tambahan selain contoh di Uni Eropa, beberapa negara di Asia bahkan telah menggunakan e-government-nya dalam melaksanakan hubungan bilateral mereka.

















BAB III

KESIMPULAN

Penting sekali pendalaman UU 14/2008 ini yaitu tentang keterbukaan informasi publik.peran media massa memang sangat di butuhkan untuk informasi ini. .sebagai pertimbangan UU No 14 Tahun 2008 kita melihat Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional.
Banyak yang menyambut gembira dengan pemberlakuan UU No 14/2008 tentang keterbukaan informasi publik,yang adalah memaksa “Transformasi Birokrasi” yang menjadi bagian Pemerintah menjalankan prinsip Good Governance,yang sejalan dengan prinsip-prinsip Demokrasi,yaitu Partisipasi , Penegakan Hukum, Transparasi, Kesetaraan, Daya Tanggap, Wawasan Kedepan, Akuntabilitas, Pengawasan, Efesiensi & Efektifitas , Profesionalisme.
Hubungan UU keterbukaan layanan informasi publik dan E-government adalah dimana telah adanya UU yang mengatur tentang keterbukaan layanan informasi sehingga memepermudah seseorang untuk mendapatkan informasi, dan dengan adanya E-government dapat memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai institusi publik dan sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang sederhana. Selain itu e-government juga bertujuan untuk mendukung good governance.




DAFTAR PUSTAKA

• Indrajit, R.E.I (2006), Electronic Government Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayan Publik Berbasis Teknologi Digital, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.
• http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Keterbukaan_Informasi_Publik
• http://chandrax.wordpress.com/2008/05/21/electronic-government-e-government/
• http://ppid.kominfo.go.id/jenis-informasi/

Selasa, 15 Mei 2012

Harga Emas

HARGA EMAS terus melorot menuju titik keseimbangan US$49,57/gram

Oleh Sylviana Pravita R.K.N

Rabu, 16 Mei 2012 | 09:01 WIB

More Sharing Services
Share on facebook
Share on print

Large_230412_rmn-bisnis_04_harga_emas
Berita Terkait

HARGA EMAS menuju titik keseimbangan US$51,11/gram
HARGA EMAS menuju titik keseimbangan US$51,21/gram
HARGA EMAS: Antam turunkan harga buyback Rp8.500/gram!
HARGA EMAS menuju titik keseimbangan US$50,91/gram
HARGA EMAS menuju titik keseimbangan US$50,09/gram

JAKARTA: Harga emas di pasar global dan regional Hong Kong Metal Exchange pagi hari ini, Rabu, 16 Mei 2012 menuju ke titik keseimbangan US$1.542/ troy ounce atau US$49,57/gram.

Pantauan Bisnis terhadap dua indeks harga emas Bloomberg (Gold 100 dan HKMEx Gold) menunjukkan harga emas di transaksi elektronik global Gold 100 pada pukul 08.21 WIB bergerak pada level US$1.543,1/ troy ounce berdasarkan fluktuasi harga emas pagi ini.

Transaksi real time di Bursa Hong Kong Metal Exchange dalam indeks HKMEx Bloomberg menunjukkan harga emas menjadi 1.542,8/ troy ounce pada pukul 08.16 pagi ini.

Kendati terjadi perbedaan nilai pergerakan, kedua indeks harga emas itu menuju ke satu titik equilibrium atau keseimbangan US$1.542/troy ounce atau US$49,57/gram. Pergerakan harga emas indeks Bloomberg selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah.

Ke arah manakah gerakan laju harga emas PT Aneka Tambang Tbk pagi hari ini? Simak laporannya melalui rubrik Komoditas di kanal Markets & Finance atau di halaman muka Bisnis.com sekitar pukul 09:00 WIB. (spr)


Pergerakan harga emas (gram) global Gold 100 Rabu, 16 Mei 2012
WIB Perubahan Harga
08.21 -45,01 sen dolar US$49,61
07.59 -11,89 sen dolar US$49,57

Pergerakan harga emas (gram) Hong Metal Exchange Rabu, 16 Mei 2012
WIB Perubahan Harga
08.16 -36,65 sen dolar US$49,60
08.29 -36,65 sen dolar US$49,60 (spr)

Sabtu, 05 Mei 2012

Dua Aspek Dasar Berbisnis

Dua Aspek Dasar Berbisnis Internet

Internet telah hampir merevolusi cara bisnis yang beroperasi. Dunia telah menyaksikan lautan perubahan dalam transaksi bisnis dan proses bisnis karena penetrasi internet dan kemudahan transaksi moneter dapat dilakukan saat ini. Setiap usaha senilai garam harus memiliki sebuah kehadiran online, dan untuk keran di ke pasar global yang sangat besar, setiap website harus e-commerce diaktifkan. E-commerce adalah singkatan untuk perdagangan elektronik dan sebenarnya apa artinya. Sangat sederhana menaruh, e-commerce adalah kombinasi dari metode dan proses-proses yang membantu dalam transaksi bisnis melalui Internet.

Ada dua aspek dalam melakukan bisnis di Internet. Bagian pertama adalah menarik lalu lintas ke situs Web Anda, dan bagian kedua adalah untuk menjual sekali calon pelanggan mengunjungi situs Anda. Kedua aspek-aspek bisnis online yang baik memerlukan keahlian teknis dan pemasaran. Seorang pelaku bisnis online yang ideal adalah satu dengan kombinasi keahlian pemasaran dan teknologi. Tidak ada alasan untuk khawatir jika ada yang kurang di salah satu bidang tersebut.

Langkah Pertama:

Langkah pertama adalah untuk memastikan apakah produk atau layanan yang Anda ingin menjual sangat tepat untuk segmen online. Bisnis online adalah lebih baik hanya jika letaknya mudah dicapai dan saat produk dengan kualitas terbaik. Salah satu faktor lain untuk dipertimbangkan adalah kelangsungan hidup layanan dan proposisi penjualan yang unik dari produk Anda. Pertanyaan penting adalah mengapa seseorang log on ke Internet dan memilih Anda bila ada banyak penyedia layanan yang dekat rumah? bisnis harus memiliki dasar yang luas dan tidak boleh dibatasi untuk segmen kecil. Salah satu aspek yang paling penting adalah untuk pasar situs web e-commerce yang sangat baik sehingga ada merek langsung di ingat.

Promosi:

Bila Anda merancang toko online atau memulai situs e-commerce, Anda harus ingat bahwa pelanggan perlu menyadari kehadiran online Anda dan harus memikirkan Anda ketika ia membutuhkan jasa atau produk yang ditawarkan oleh Anda. Sama seperti di dunia nyata, kriteria yang paling penting bagi peritel adalah lokasi. Sebuah situs web e-commerce yang baik harus dipromosikan dengan penuh semangat untuk mencapai posisi yang khas di segmen online, dengan jutaan situs e-commerce berdesak-desakan untuk mencari ruang.

Ada banyak cara untuk mempromosikan website Anda, dan metode yang paling dasar adalah memiliki produk dan surat-surat yang dihasilkan oleh perusahaan Anda menanggung nama situs Anda dengan jelas. Pemasaran tradisional dan iklan dapat digunakan bersama dengan kampanye promosi online untuk memaksimalkan manfaat investasi.

Anda harus memastikan bahwa siapa saja yang mendapat ke Internet menemukan cara untuk mempelajari dan mengunjungi situs Web. Anda dapat mendaftar dengan perusahaan mesin pencari yang populer dan juga menggunakan teknik Search Engine Optimization untuk memastikan bahwa setiap kali ada seseorang di Internet yang mencari produk atau layanan yang ditawarkan oleh Anda, website Anda muncul di bagian atas hasil pencarian.

Anda juga mungkin memiliki perjanjian dengan bersaing situs untuk mengiklankan situs Anda atau menambahkan link ke website Anda, dengan demikian memastikan bahwa beberapa dari lalu lintas dari situs web yang akan dialihkan untuk Anda juga. Anda juga dapat memulai forum diskusi dan mengembangkan blog untuk menyorot produk atau mendorong partisipasi antara pelanggan. Inisiatif ini pergi jauh dalam mengembangkan ikatan yang kuat dengan pelanggan dan membantu dalam pertumbuhan merek.

Fitur Situs E-Commerce yang Baik:

Sebuah situs web e-commerce yang baik harus mudah diingat, mudah dinavigasi, memiliki foto yang jelas tentang produk, dan berkomunikasi dengan mudah dan secara efektif dengan pelanggan sehingga mereka terpikat untuk datang kembali waktu dan lagi. Fitur yang membuat desain web e-commerce besar adalah sebagai berikut:

Harus ada paling sedikit klik mungkin antara navigasi.

Tata letak situs web harus sederhana untuk memfasilitasi proses berbelanja. Warna dan desain keseluruhan dari situs web harus selaras dengan sikap dari produk dan jasa. Situs harus dirancang untuk menarik lebih banyak lalu lintas dan banyak lagi. Idenya harus untuk memulai proses penjualan sebagai halus dan seefektif mungkin.

Pilihan untuk tambahkan ke keranjang belanja harus didorong di depan pelanggan di sekecil alasan untuk mendorong dia untuk membeli. Cobalah dan alamat perhatian pembeli online paling yang mungkin memiliki pertanyaan mengenai transaksi fiskal, keamanan e-commerce, kualitas produk, garansi, layanan purna jual, atau pengembalian dan penggantian produk pernah membeli. Silakan coba dan sebagai pelanggan mungkin ramah dengan menempatkan diri pada posisi pelanggan. Tanyakan kepada diri sendiri, Apa yang akan saya cari telah saya telah pelanggan?

Berinovasi, bereksperimen dengan ide-ide, dan mencoba menawarkan kesepakatan bahwa konsumen akan menemukan sulit untuk menolak.

Teknologi:

Ada juga beberapa server berbasis solusi yang memungkinkan Anda untuk meng-host website Anda di server jauh di suatu tempat menggunakan wizard berbasis web yang mudah dari kenyamanan rumah Anda atau hanya menggunakan web browser Anda. Namun, jika Anda berurusan dengan informasi sensitif, tidak disarankan untuk menggunakan layanan dari server pihak ketiga. Software solusi berbasis cara terbaik untuk bergerak maju, karena ada sejumlah besar perusahaan yang mengembangkan software yang aman dan aman untuk e-commerce bisnis.

Internet tidak menawarkan kesempatan kekayaan instan, namun, jika seseorang memiliki rencana bisnis yang baik, Internet menawarkan kesempatan besar pertumbuhan. Ini adalah ide yang bagus untuk memulai sebuah situs e-commerce karena pasar sangat besar, dan dengan perencanaan yang tepat dan pelaksanaan yang efektif, seseorang dapat mengharapkan untuk mendapatkan hasil yang sangat baik atas investasi dalam kurun waktu singkat.

***

sumber : http://www.ganefo.com/249-cara-membangun-website-e-commerce.html
Share this:
.

Motivasi Bisnis

Jul 13
Koneksi dalam Bisnis
Peluang bisnis Add comments

Koneksi sangat diperlukan dalam dunia bisnis agar kelancaran usaha kita dapat terbantu. Dengan mempunyai banyak koneksi atau relasi tentu akan memudahkan produk atau jasa yang ingin kita tawarkan. Bukan hanya itu, dengan koneksi yang luas bahkan peluang bisnis baru akan bisa dengan mudah terbuka.

Dalam agama Islam diungkapkan juga bahwa silaturahmi bisa membuka pintu rejeki. Dengan semakin banyak koneksi dan teman yang anda kenal dan temui, maka akan banyak pula peluang bisnis yang dapat anda temukan.

Saya beberapa kali mempelajari teman-teman saya yang mempunyai banyak proyek di beberapa perusahaan besar. Kesimpulan akhir dari semuanya, kenapa dia bisa mempunyai banyak proyek adalah karena dia mempunyai kenalan/ koneksi dengan orang berpengaruh di beberapa lembaga/ perusahaan yang dia pegang. Dengan kata lain, dia bisa memegang proyek sebuah lembaga karena ada hubungan dengan orang dalam. Jangan diartikan ini sebagai KKN. Kita harus bisa membedakan KKN dengan kiat memuluskan jalan.

Saya sendiri sangat sering membuktikan. Proposal pengajuan kerjasama yang saya tawarkan pada beberapa perusahaan akan sangat cepat disetujui jika kita mendapatkan koneksi dan referensi orang dalam. Apalagi orang dalam tersebut mempunyai pengaruh penting bagi pimpinan. Bahkan dalam beberapa kasus, malah tidak memerlukan proposal dan syarat yang bertele-tele. Karena kepercayaan akan dapat tumbuh dengan kita berada di belakang orang yang dipercaya pimpinan tersebut. Tapi, anda harus hati-hati jika berurusan dengan lembaga pemerintahan. Kenapa? karena budaya KKN belum bisa hilang sampai sekarang.

Sukses untuk anda…..

Strategi Bisnis

Beberapa Tips Membuat Bahan Presentasi Yang Menarik Yang Dapat Anda Coba

Posted by Kurnia on Saturday, April 7, 2012 under Teknik Pemasaran.
Presentasi Bisnis01Presentasi merupakan sesuatu yang dapat membantu kita untuk membuat orang lain memahami apa yang kita maksud. Kita ambil contoh saja di dunia perkuliahan. Saya yakin bagi Anda yang pernah mengenyam pendidikan perguruan tinggi pernah mengalami suatu waktu dimana Anda harus ...
Dua Aspek Penting Dalam Penilaian Kinerja Karyawan Untuk Bisnis Yang Lebih Maju

Posted by Kurnia on Saturday, April 7, 2012 under Teknik Pemasaran.
Konsultan Manajemen02Salah satu kunci bagi perusahaan yang ingin maju dan terus berkembang adalah mampu membina atau mengelola kinerja karyawannya. Tanpa disadari, karyawan atau pegawai telah menjadi ujung tombak dari suatu perusahaan. Jika sebuah perusahaan memiliki karyawan yang terlatih dan berkualitas, bukan ...
Travel Haji dan Umroh, Murah dan Terpercaya

Posted by Kurnia on Tuesday, March 27, 2012 under Bisnis Travel.
travel umrahAnda sedang mencari travel haji terpercaya untuk ibadah haji Anda? saat ini menunggu daftar antrian keberangkatan haji reguler memang sudah cukup lama, bisa belasan tahun bahkan puluhan tahun. Bagi Anda yang telah berusia cukup tua tentunya perlu mencari langkah alternatif ...
Tips Pemasaran Usaha Kaos

Posted by Kurnia on Sunday, March 4, 2012 under Teknik Pemasaran.
kaos-distroAnda punya usaha kaos dan terhambat soal pemasaran? Pemasaran usaha kaos memang menjadi permasalahan dalam jenis usaha yang satu ini. Kebutuhan akan kaos biasanya cenderung musiman, sehingga pada waktu-waktu biasa Anda perlu memiliki beberapa tips agar pemasaran usaha kaos Anda ...
Teknik Pemasaran Bisnis Properti

Posted by Kurnia on Friday, March 2, 2012 under Teknik Pemasaran.
marketing_strategyAnda ingintahu bagaimana teknik pemasaran bisnis properti yang terbukti mampu mendatangkan jumlah konsumen dalam waktu yang cepat? Pastikan Anda memakai cara-cara kreatif dalam memasarkan usaha bisnis properti yang Anda kelola. Bisnis properti merupakan salah satu jenis usaha bisnis yang prospek ...
Mengenal Trading Forex

Posted by Kurnia on Tuesday, December 13, 2011 under Bisnis Forex Indonesia.
Forex Trading IndonesiaApa itu trading forex online? Bagi Anda yang sudah biasa menggeluti bisnis ini memang telah cukup memahami bagaimana konsep bisnis yang dijalankan. Sementara bagi mereka yang pemula, tentunya ingin mengetahui lebih mendalam mengenai apa itu trading forex dan apa pula ...
Sukses Memulai Usaha Toko Bangunan

Posted by Kurnia on Saturday, August 6, 2011 under Buka Usaha.
Toko BangunanPerkembangan dunia property dan pertumbuhan bangunan meningkat dari tahun ke tahun. Gedung- gedung baru bermunculan, perumahan baru juga tak kalah bersaing, sementara minat masyarakat untuk merenovasi dan mengembangkan rumah, serta perkantoran semakin pesat. Para pelaku bisnis jasa kontraktor, arsitektur, distributor penyedia ...
Peluang Usaha Rumahan dengan Membuka Warung Sembako

Posted by Kurnia on Saturday, August 6, 2011 under Peluang Usaha.
SembakoUsaha rumahan kini tak hanya menjadi andalan para pemula wirausaha, banyak juga ibu rumah tangga yang mantap pula memulai usahanya dari rumah. Selain menghemat uang sewa, mobilitas yang tinggi dari pelaku usaha juga dinilai sebagai salah satu sebabnya. Salah satu usaha ...
Kiat Sukses Membuka Usaha Bumbu Pecel

Posted by Kurnia on Saturday, August 6, 2011 under Buka Usaha.
bumbu-pecel1Anda pernah menikmati sayur pecel? Sayuran khas Jawa ini sangat disukai dan familiar sebagai menu sarapan, atau pun menemani makan Rawon (Jawa Timur). Pecel adalah sayuran yang terdiri dari sambal pecel terbuat dari kacang dan bumbu khusus sebagai saus, sayur ...

Recent Posts
Nikmati Perjalanan Luar Kota Yang Aman Dan Nyaman Dengan Travel Ke Bandung
Beberapa Tips Membuat Bahan Presentasi Yang Menarik Yang Dapat Anda Coba
Dua Aspek Penting Dalam Penilaian Kinerja Karyawan Untuk Bisnis Yang Lebih Maju
Travel Haji dan Umroh, Murah dan Terpercaya
Tips Pemasaran Usaha Kaos
Tags
agen travel haji Bahan Presentasi bisnis Bisnis Properti broker buka usaha bumbu pecel forex Happy Travel menarik Pemasaran Penilaian Kinerja Karyawan sembako Teknik Pemasaran toko bangunan Travel haji travel haji ONH Plus travel ke bandung usaha Usaha Kaos Usaha rumahan warung sembako


Archives
April 2012
March 2012
December 2011
August 2011

Bravio WP Theme By iContact Coupon
Best SUV | Wii U Games Online | Bikini Pictures
Copyright © 2012. All Rights Reserved.

Pentingya Bisnis

Hello! Myspace Comments
MyNiceSpace.com
Minggu, 31 Mei 2009
Memutar Hasil Bisnis Online
Tahun 2009 sudah dimulai sejak hari ini, saya memulai dengan jalan bisnis online. Yang mana hal ini memerlukan kesabaran. Karena kita kadang semangat , kadang loyo. Tapi enaknya kita tinggal menunggu uang datang ke kita dengan sendirinya.
Nah, dan jika kita sudah dapat hasil yang banyak, maka dalam berbisnis ini kita harus pandai-pandai dalam pengelolaan keuangan yakni hasil dari bisnis internet . jangan tiap dapat hasil dari bisnis internet kita gunakan beli es krim, steak, jajan, pacaran dan hal-hal yang bisa disebut pemborosan . Lalu apa yang harus dilakukan saat kita sudah memiliki pendapatan dari bisnis internet ?
Diposkan oleh Bisnis Ku, Bisnis Mu, Bisnis Kita Semua di 08:28 0 komentar
9 Manfaat Perencanaan Bisnis
Saat ini kita sudah masuk di pertengahan tahun. Waktu yang tepat untuk melihat kembali perencanaan kita selama setengah tahun yang telah lewat. Review ini nantinya bisa kita gunakan untuk memperbaiki hal yang salah dalam pelaksanaan bisnis di sisa setengah tahun selanjutnya.
Perencanaan bisnis atau business plan merupakan alat monitoring bagi tim kerja kita dan hal ini juga bisa dijadikan sebagai panduan bagi semua orang yang terlibat dalam usaha itu agar mematuhinya.
Berikut adalah manfaat perencanaan bisnis lainnya:
Peta jalan. Perencanaan bisnis adalah juga peta jalan bagi perusahaan. Seperti kapan kita harus mulai kerja dan kapan kita harus mulai berhenti untuk melakukan manuver selanjutnya. Dalam hal ini perencanaan bisnis dibutuhkan untuk pencapaian target yang telah kita tetapkan di awal tahun. Selain itu perencanaan bisnis juga dapat digunakan sebagai panduan untuk memimpin berbagai perbedaan, baik manusia, budaya maupun pemikiran untuk menjadi satu arah dan bersinergi.
Monitor pelaksanaan. Dengan adanya perencanaan bisnis, kita bisa memonitor pekerjaan kita. Sejauh mana keberhasilan yang telah kita raih dan kegagalan yang harus dibenahi.
Alat bantu staf baru. Agar staf baru mudah untuk beradaptasi maka diperlukan sebuah perencanaan bisnis. Biasanya perencanaan bisnis ini dirangkum dalam sebuah buku dan staf baru bisa dengan mudah mempelajarinya tanpa perlu repot.Perencanaan SDM. Sumber daya manusia adalah modal yang membutuhkan fix cost tinggi. Untuk mengetahui kapan dan berapa orang yang harus kita rekrut maka perencanaan bisnis harus dibuat. Karena dari situlah kita bisa membuat perkiraan karyawan seperti apa dan berapa yang kita butuhkan.
Alat koordinasi. Sejak perencanaan bisnis bukan melulu rencana untuk bisnis tapi juga merangkum sejarah dan apa saja yang dialami perusahaan serta penanganannya, maka perencanaan bisnis juga bisa dijadikan sebagai alat koordinasi bagi semua karyawan dari divisi manapun. Dengan perencanaan bisnis sebagai alat koordinasi maka akan terjadi suatu sinkronisasi menuju keberhasilan bersama.
Contingency plan. Alangkah baiknya jika kita juga menyediakan beberapa versi perencanaan bisnis. Karena kondisi yang kita hadapi juga tidak akan pasti, maka diperlukan banyak alternative perencanaan bisnis. Meningkatkan daya nalar. Perencanaan bisnis diharapkan dapat meningkatkan daya nalar dari semua orang yang terlibat didalamnya. Sehingga semua orang yang ada dalam perusahaan bisa menjadi dewasa. Karena kedewasaan penting dimiliki setiap karyawan yang ada di perusahaan.
Alat evaluasi. Perencanaan bisnis bisa dijadikan sebagai alat evaluasi. Karena di dalam perencanaan bisnis harusnya terdapat aturan – aturan yang harus dipatuhi sehingga juga memudahkan bagi karyawan untuk mengetahui alasan dia dapat penalty ataupun reward.
Perencanaan cash flow. Dalam cash flow juga kita dapat memberikan data mengenai cash flow, baik yang berupa uang maupun kegiatan yang berkaitan dengan uang itu sendiri.
Melihat manfaat yang disebutkan diatas maka perencanaan bisnis adalah sentral dari semua pekerjaan. Dimana dibutuhkan keterlibatan dari setiap orang termasuk professional, pengusaha, pihak pajak dan bank.
Diposkan oleh Bisnis Ku, Bisnis Mu, Bisnis Kita Semua di 08:19

Kampus

PENELITIAN KAMPUS MINIM DI TERIMS DUNIA INDUSTRI

8 November , 2011 | Oleh:: Dinda Wulandari
Share on Facebook Twitter Delicious Digg

(web)

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai minimnya hasil penelitian dari perguruan tinggi yang digunakan di dunia industri.

Kepala Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Khairil Anwar Notodiputro mengatakan hal tersebut terjadi karena belum ada jaringan yang kuat antara universitas dengan industri.

“Untuk menambah jaringan tersebut harus dilakukan pendekatan mahasiswa dengan industri sejak awal di kampusnya,” katanya kepada wartawan hari ini.

Dia melanjutkan standarisasi antara hasil penelitian yang dilakukan kampus dengan kebutuhan industri juga jauh berbeda.

“Antara penelitian skala laboratorium dan industri relatif panjang, misalnya di laboratorium sudah sempurna belum tentu dapat diterima di industri,” katanya.

Dia mencontohkan penelitian yang menghasilkan padi varietas baru dari universitas tidak secara otomatis dapat ditanam oleh petani karena perlu penyesuaian.

“Tetapi ada juga beberapa penelitian yang dihasilkan perguruan tinggi menjadi industri baru. Salah satunya teh botoldan sudah banyak dikonsumsi masyarakat,” lanjutnya. (ajijah)
Berita Terkait

Lelang penelitian udara industri batu kapur Cipatat Rp385 juta
Tidak ada keberpihakan, Industri rumahan masih sangat minim
Penelitian perubahan iklim di IPB terus dikembangkan
Dosen peneliti di Unpad masih minim
Kresna Securities akan buka 5 lab bursa saham di kampus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name *

Usaha Kripik Bakso

PENELITIAN PERUSAHAAN KRIPIK BAKSO
Posted: 3 Desember 2009 in makalah universitas
1

BAB I
LATAR BELAKANG

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peranan yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, keberadaan UKM ditengah masyarakat juga memberikan andil terhadap pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Sejak krisis ekonomi menimpa negara kita beberapa waktu belakangan ini, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) justru terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut dibandingkan dengan usaha-usaha lain yang lebih besar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengembangan UKM kedepannya perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai salah satu pihak yang memiliki kekuasaan untuk membuat suatu kebijakan diharapkan bisa mendukung penuh pertumbuhan UKM dengan meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil. Selain itu, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar kedepannya UKM-UKM yang ada bisa bersaing di era globalisasi. Karena UKM sering terlilit hambatan dalam perluasan jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, oleh karena itu produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan hal itu menyebabkan kesulitan menembus pasar nasional apalagi ke pasar internasional. Oleh karena itu, kami melakukan observasi di salah satu UKM guna mengetahui mekanisme kerja di dalamnya serta berpartisipasi secara aktif ataupun pasif guna membantu mengembangkan UKM tersebut.

BAB II
TUJUAN PENELITAN, BIOGRAFI PEMILIK DAN JENIS USAHA

A. TUJUAN PENELITIAN
Dalam pelaksanaan observasi sampai penyusunan makalah mempunyai tujuan sebagai berikut :
Sebagai pelaksanaan tugas mata kuliah Bisnis Internasional.
Sebagai media pembelajaran mengenai UKM beserta mekanisme kerjanya.
Turut berusaha membantu UKM untuk lebih berkembang, meskipun belum optimal karena keterbatasan kami sebagai pemula.

B. BIOGRAFI PEMILIK DAN JENIS USAHA
Nama pemilik : Ibu Oemi Belinda
Jenis usaha : Makanan ringan yaitu Keripik Bakso
Alamat : Desa Gondosari, kecamatan Gebog, Kudus
Jln. Sukun Raya Gebog
Tahun Berdiri : 2006

BAB III
PEMBAHASAN

Ngemil adalah makan makanan yang tidak memberikan efek kenyang bagi manusia yang biasanya dilakukan untuk mengisi waktu luang seperti nonton televisi, waktu menunggu bis, menunggu pacar bahkan sampai sebelum atau disela-sela tidur yang dalam bahasa jawanya di bilang nglilir pun banyak orang yang melakukannya. Makanan ringan ada bermacam-macam jenisnya dari aneka gorengan ( seperti pisang goreng, bakwan goreng, sampai tempe goreng atau mendoan ), kacang-kacangan dan jajanan khas Indonesia yang mungkin belum pernah di dengar oleh negara lain yaitu keripik. Keripik di Indonesia juga bermacam-macam dari yang umum seperti keripik singkong, ubi, talas, kentang, dan sebagainya. Namun disamping itu juga ada keripik yang tidak pada umumnya dijumpai masyarakat yaiut keripik bakso, apalagi didaerah yang tercinta ini kota Kudus belum terlalu banyak yang memproduksi bahkan memasarkan keripik jenis ini.
Dalam observasi yang kami lakukan, tentang bagaimana cara pemroduksian keripik bakso ini, ternyata jenis makanan ringan ini mempunyai prospek yang cukup baik, mengingat belum adanya produsen lain yang membuat sekaligus memasarkan produk keripik bakso di kota ini. Berdasarkan keterangan yang kami peroleh dari tempat produksi yang terletak di desa Gondosari kecamatan Gebog dan Ibu. Oemi Belinda sebagai pemilik usaha bahwa dalam membuat keripik bakso di butuhkan bahan-bahan sebagai berikut :
Daging sapi
Tepung tapioka
Telur
Dan bumbu dapur lainnya
Minyak goreng
Namun komposisi dari ukuran dalam pembuatannya tidak di jelaskan secara gamblang karena menyangkut resep yang menjadi rahasia dagang yang harus dijaga kerahasiannya guna mempertahankan serta memajukan usaha yang digelutinya ini.

Dalam proses produksinya, alur pembuatan keripik bakso adalah sebagai berikut :
1. Daging digiling sampai halus
2. Campur daging dengan tepung tapioka hingga merata
3. Masukkan kuning telur kedalam adonan
4. Setelah adonan merata, masukkan bumbu-bumbu dapur yang sudah di haluskan terlebih dahulu
5. Dibentuk sesuai keinginan ( biasanya bulat ) setelah adonan telah kalis
6. Digoreng ½ matang
Di endapkan terlebih dahulu kurang lebih selama 3 jam
Di iris tipis-tipis
Di endapkan kurang lebih 1 jam
Digoreng sampai kering
Di packing / di bungkus
Dari komposisi bahan yang digunakan untuk membuat keripik bakso diatas yang memakai daging sapi sebagai bahan dasar, sudah jelas bahwa keripik bakso yang dihasilkan adalah produk yang kualitasnya terjamin apalagi disertai dengan diperolehnya ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ), sehingga menunjukkan produk ini benar-benar baik dan tidak merugikan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Pemilik usaha Ibu. Oemi Belinda mempunyai niat untuk mengembangkan produksi ini yang dalam jangka pendeknya pemasarannya bisa mencakup kabupaten Kudus dan dalam jangka panjangnya bisa mencakup pasar nasional, karena mengingat pangsa pasar yang dimiliki sangat berpotensi.
Meskipun demikian setelah mempelajari dan membaca kondisi pasar, Ibu Oemi Belinda menemukan sejumlah malah fundamental yaitu harga eceran yang ditetapkan perbungkus itu adalah Rp 2.000,00 dan ternyata dianggap terlalu tinggi bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah sehingga dipasar-pasar tradisonal mengaku penjualannya belum mencapai angka yang tinggi. Karena mereka beranggapan makanan ringan keripik bakso ini berkelas menengah ke atas. Dan Ibu Oemi Belinda menyadari akan hal itu, karena dalam proses produksinya bahan utamanya adalah daging sapi yang harganya relatif mahal sehingga dalam penetapan harga jualnya menjadi cukup tinggi. Saat ini Ibu Oemi Belinda dalam tahap mengotak-atik mencari cara agar produknya ini dapat diterima semua kalangan, agar niat dan tujuannya dapat terwujud. Berikut ini adalah daftar harga bahan-bahan produk yang digunakan dalam penetapan harga perbungkus keripik bakso adalah sebagai berikut :
1. Daging sapi 1 Kg Rp 50.000,-
2. Telur Rp 5 .000,-
3. Tepung tapioka Rp 15.000,-
Minyak Goreng Rp 11.000,-
Bumbu dapur Rp 7.000,-
Plastik bungkus Rp 10.000,-
Gaji pegawai Rp 40.000,- ( Rp 20.000 @ 2 )
Biaya lain-lain Rp 8.000,-
Jumlah Rp 146.000,-
Dalam komposisi per Kg daging sapai dapat dihasilkan 90 bungkus keripik bakso. Dengan asumsi :
Pendapatan kotor 90 @ Rp 2.000,- Rp 180.000,-
Jumlah biaya ( Rp 146.000,- )
Pendapatan bersih/Kg daging Rp 34.000,-
Setelah mendapatkan keterangan beserta data dari Ibu Oemi Belinda diatas, yang menggambarkan tentang potensi keripik ini beserta salah satu hambatan yang fundamental, kami pelaku observasi turut menyumbangkan pendapat. Inti permaslahannya adalah pasar mengatakan harga jual keripik bakso yang ditetapkan dianggap terlalu tinggi karena dalam proses pembuatannya menggunakan bahan dasar daging sapi yang memang rasanya terasa gurih akan tetapi menjadikan harga jualnya terlalu tinggi bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dan kami pelaku observasi mengusulkan tentang penggunaan bahan bakunya diganti yang semula dari daging sapi menggunakan daging ayam yang harganya relatif lebih murah, sehingga dalam penepatan harga jualnya tidak terlalu tinggi sehingga masyarakat yang beranggapan keripik ini berkelas untuk kalangan menengah ke atas dapat menerima dan menikmati makanan ringan ini dalam kesehariaannya. Akan tetapi tetap memproduksi keripik bakso yang menggunakan bahan dasar dari daging sapi, dengan tujuan agar pasar – pasar yang telah tercipta dapat tetap menikmati seperti rasa semula karena dalam kenyataan ada juga masyarakat yang alergi dengan daging ayam dan menjaga agar pasar yang tercipta itu tidak hilang.
Setelah mendengar sumbangan pendapat dari kami Ibu Oemi Belinda menanggapi dengan tangan terbuka, akan tetapi belum langsung di implikasikan karena beliau harus membicarakan usulan ini dengan orang-orang terdekatnya. Dan beliau beliau mengatakan kemungkinan besar usulan dari kami akan digunakan mengingat usulan kami ini cukup realistis dan berpotensi untuk mendongkrak penjualan keripik bakso yang diproduksinya agar dapat diterima oleh semua kalangan. Kami juga berharap usulan kami dapat direspon positif oleh masyarakat agar dalam pemasaran keripik bakso ini bisa mencapai angka yang tinggi, sehingga dapat menimbulkan dampak positif bagi masyarakat sekitar yang berada di lingkungan UKM itu berdiri.

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas bahwa jenis usaha yang digeluti oleh Ibu Oemi Belinda ini mempunyai beberapa kendala yang menghambat dalam perkembangannya, yaitu :
Penetrasi pasar yang masih sempit karena harga yang ditetapkan untuk keripik bakso ini dianggap mahal oleh sebagian besar masyarakat. Hal itu disebabkan karena proses produksinya menggunakan bahan baku daging sapi murni.
Faktor tenaga kerja yang kurang konsisten karena dalam proses produksi yang ke-8 yaitu pengirisan sering kali tidak sama tingkat ketebalannya yang mengakibatkan tingkat kerenyahannya berbeda.
Setelah dilakukan analisis, masalah-masalah tersebut tersebut dapat diatasi dengan cara seperti berikut :
Untuk memperlebar penetrasi pasar dilakukan inovasi produk yaitu memproduksi keripik bakso dengan menggunakan bahan baku selain daging sapi, contoh : daging ayam, ikan bandeng, atau yang lainnya. Akan tetapi memproduksi keripik bakso dengan bahan baku sapi, agar konsumen yang sudah cocok tidak hilang.
Melakukan pemantauan minat pasar, untuk mengejar pemasaran yang luas.
Dalam proses produksi yang ke-8 digunakan mesin agar tingkat ketebalan irisan keripik bakso dapat merata sehingga tingkat kerenyahannya juga bisa merata.